jatimnow.com - Peledakan yang terjadi di rumah Kusairi (53), Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Pamekasan, diduga tidak berkaitan dengan pemilu.
Kusairi mengatakan, selama pelaksanaan pemilu di TPS 06 tersebut, tak protes apapun dari warga. Bahkan pelaksanaan seluruh tahapan berjalan dengan baik dan lancar.
"Gak ada protes apapun dan semuanya berjalan lancar," ujarnya, Selasa (20/2).
Baca juga: 3 Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Diringkus
Ia juga mengaku, selama proses pemilu, dirinya juga tak pernah mendapatkan ancaman atau intimidasi dari siapapun. Terlebih ia melakukan seluruh tahapan dengan transparan dan tidak melakukan kecurangan.
Baca juga: Polisi Pastikan Bahan Peledak di Rumah Ketua KPPS Pamekasan Berupa Bom Ikan
"Tidak ada, baik secara langsung maupun melalui telepon, gak ada satu pun yang melakukan intimidasi apapun ke saya. Jadi saya juga heran, kenapa saya menjadi sasaran," imbuhnya.
Kusairi juga yakin, aksi pengeboman itu tidak dilatarbelakangi oleh pemilu. Menurutnya, jika seseorang ingin melukai dirinya, bisa dilakukan saat ia keluar rumah seorang diri.
Baca juga: Tim Gegana Polda Jatim Selidiki Bom di Rumah Ketua KPPS Pamekasan
"Peluang untuk bisa melukai saya itu besar apalagi saya sering keluar rumah sendirian. Tapi kenapa malah rumah saya yang diserang," jelasnya.
Ia mengaku, saat ini khawatir jika ada orang tak bertanggung jawab melukai keluarganya. Sebab, ia merasa tak memiliki musuh, namun menjadi sasaran penyerangan.