jatimnow.com - Mungkin tidak banyak yang tahu, jika Kabupaten Gresik memiliki ruas jalan terpendek di Indonesia. Jalan tersebut bernama HOS Cokroaminoto dengan ruas jalan hanya sepanjang 50 meter.
Karena saking pendeknya, jalan ini lalu menjadi ruas jalan terpendek di Indonesia. Terletak di tengah Kota Gresik, ruas jalan terpendek itu berada tepat di Kawasan Bandar Grissee.
Kini, julukan jalan terpendek bakal lebih dikenal luas di kalangan masyarakat. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan Jalan HOS Cokroaminoto sebagai salah satu sentra ekonomi kreatif di Kabupaten Gresik.
Baca juga: Pemkab Gresik Raih 2 Penghargaan di East Java Investment Forum
Pemkab Gresik melalui Disparekrafbudpora menggelar Cokrol Ekraf (Ekonomi Kreatif) Festival di kawasan tersebut. Perdana, festival itu dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Sabtu (2/3/2024) malam.
Agar menarik minat masyarakat, Cokro Ekraf Festival tersebut menghadirkan puluhan tenant yang menyuguhkan kuliner khas Gresik.
Berbagai kulineran khas Gresik mulai bubur roomo, nasi krawu, pudak dan lain sebagainya. Tak disangka, antusias masyarakat begitu luar biasa diawal pembukaan festival ini.
Baca juga: Tony Wenas Apresiasi Petrokimia Gresik Gercep saat Smelter PTFI Terbakar
Bu Min, sapaan akrab Wabup Gresik tampak terkesima dengan antusiasme masyarakat. Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas support masyarakat yang begitu antusias dengan dibukanya Cokro Ekraf Festival tersebut.
"Saya meyakini bahwa festival ini bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Apalagi, festival ini mempunyai ciri khas tersendiri yakni menyuguhkan kulineran khas Gresik. Yang mana masyarakat tidak perlu jauh-jauh jika ingin menikmati kuliner khas, di festival ini semua tersedia," kata Bu Min.
Bu Min menyebut, bahwa kawasan Bandar Grissee merupakan salah satu destinasi warisan yang sangat luar biasa. Pemkab Gresik menjadikan kawasan ini sebagai salah satu daya tarik kawasan kota tua di Gresik.
Baca juga: Soft Opening Gejos Sport Center Pasca-Revitalisasi, Gus Yani Ajak Warga Olahraga
"Bandar Grisse ini adalah ikon kota Gresik yang bernuansa heritage. Maka kita (pemerintah daerah) terus mendorong pembangunan di kawasan ini supaya menjadi daya tarik. Kami berharap masyarakat turut serta menjaga dan melestarikan kawasan ini sebagai kawasan heritage kebanggaan masyarakat Gresik," pungkasnya.
Bu Min juga menyempatkan diri meninjau stand yang ada. Dirinya berharap, festival ini bakal terus digelar, minimal dua minggu sekali.
"Saya lihat antusias masyarakat yang luar biasa, setidaknya dua minggu sekali festival Ekraf ini dapat digelar dan dapat dinikmati oleh masyarakat. Sehingga ekonomi makin bertumbuh dan memberikan dampak yang positif bagi para pelaku UMKM," harapnya.