jatimnow.com - Ziarah makam biasa dilakukan menjelang masuknya bulan suci Ramadan. Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia. Namun hal berbeda di lakukan oleh pihak RSUD dr Iskak Tulungagung.
Mereka melakukan ziarah dan megengan di kompleks makam tanpa nama di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru. Komplek makam ini dikelolah oleh pihak rumah sakit untuk memakamkan jenazah yang tidak dikenal dan tanpa identitas.
Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Kasil Rohmad mengatakan komplek makam tanpa nama ini merupakan wujud kepedulian dan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: Omzet Penjual Apem di Candi Sidoarjo Naik 70 Persen Gegara Megengan
Di lahan seluas 10 ru (140 meter persegi) ini dimakamkan 113 jenazah dewasa dan 31 jenazah bayi. Komplek makam ini mulai diaktifkan tahun 2009 dan ditutup tahun 2015 lalu karena sudah penuh.
"Kita memiliki tanggung jawab terhadap makam pasien kita yang identitasnya belum jelas. Oleh karena itu, kita yang berada di sini memiliki tanggung jawab moral untuk mendoakan mereka. Semoga arwah mereka diterima oleh Allah SWT dan berakhir dengan husnul khatimah," ujarnya, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Puluhan Warga Ziarah ke Makam Batoro Katong Ponorogo Jelang Ramadan
Sejak tahun 2015 terdapat peraturan dari Pemkab, bahwa jika ada penemuan mayat tanpa identitas dan tidak diketahui siapa keluarganya, maka akan dimakamkan di makam umum lokasi penemuan mayat tersebut.
Walaupun sudah ada aturan yang ditetapkan pemerintah, namun tetap saja terdapat mayat pasien tanpa identitas yang tidak bisa dimakamkan di makam umum sesuai ketentuan karena berbagai alasan, hingga akhirnya terpaksa kembali dimakamkan di lokasi ini.
"Semisal waktu pandemi Covid-19, kemudian ada satu jenazah korban kecelakaan yg sudah teridentifikasi dan oleh keluarga dilakukan pemindahan makam," tuturnya.
Baca juga: Makna Kue Apem dan Tradisi Megengan Jelang Ramadan
Kasil menambahkan bahwa para karyawan Intalasi Kedokteran Forensik (IKF) secara rutin membersihkan makam tanpa nama ini. Mereka juga mengirimkan doa secara berkala meski identitas penghuni makam tersebut tidak diketahui. Hal ini dilakukan sebagai bentuk bentuk kepedulian RSUD dr Iskak Tulungagung dalam pelayanannya.
"Bahkan bagi mereka yang meninggal tanpa identitas, makamnya tetap dirawat," pungkasnya.