jatimnow.com - Ramadan tahun ini menjadi hal baru bagi Martinus Ongkowijoyo (29), warga Desa Bulusari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Mualaf ini mengaku merasa tenang dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini. Bahkan Martinus mengaku sudah menyiapkan diri dengan berlatih puasa sebelum masuk bulan suci ini.
Terlahir di keluarga heterogen membuat Martinus tidak asing dengan bulan Ramadan. Bedanya, dulu Martinus hanya sekadar merasakan Ramadan saja namun kali ini pria 1 anak tersebut menjalankan ibadah dengan total.
"Ayah saya Katolik dan ibu saya dulu muslim, agama Islam sendiri tidak asing bagi saya karena sejak kecil saya biasa ikut-ikut salat Jumat," ujar Martinus, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Kisah Mama Elly, Ibunda Crazy Rich Surabaya jadi Mualaf: Inilah Jalan Saya
Sejak kecil Martinus akrab dengan pendidikan kristen. Pada tahun 2008 saat duduk di bangku SMP, Martinus dibaptis dan mulai aktif beribadah ke gereja. Namun ada kejadian kurang mengenakkan yang membuat Martinus mulai jarang mengikuti kegiatan gereja.
"Sejak saat itu saya hanya sekadarnya saja ke gereja," tuturnya.
Baca juga: Perjalanan Hijrah Dini Herawati Berhijab, Suara di Raudhah Bikin Merinding
Perkenalannya dengan agama Islam dimulai kembali pada tahun 2022. Saat itu Martinus dalam kondisi terpuruk. Martinus lalu bertemu dengan seorang temannya dan mengajaknya ke salah satu kiai. Martinus semakin belajar tentang Islam. Kondisi lingkungan kerjanya juga mendukung untuk membantu mengenal Islam lebih jauh.
"Dari hasil membaca dan belajar memang kesempurnaan itu ada dalam Islam," akunya.
Puncaknya Martinus membaca kalimat syahadat pada bulan Oktober 2023 lalu. Martinus beruntung keluarga terdekat menerima pilihan ini. Sebagai keluarga heterogen mereka sangat terbiasa dengan toleransi. Istrinya juga berencana mengikuti jejaknya masuk agama Islam.
Baca juga: Jadwal Ngaji 7 Kitab Pesantren di Masjid Agung Al Fattah Mojokerto
Martinus juga mendapat nama muslim dari pemilik tempat bekerjanya, yakni Umar Hidayat. Namun karena beberapa alasan Martinus enggan mengubah nama aslinya.
"Berkaitan dengan ijazah dan lain pasti ribet nanti mengurusnya," pungkasnya.