jatimnow.com - Peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi perhatian khusus oleh gabungan relawan di Kediri.
Hari ini, Jumat (15/3/2024), Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) bersama Relawan Sedulur Wong Cilik (SCW) dan Komunitas Disabilitas Kota Kediri mengunjungi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Mereka ingin bersinergi menjadi relawan tanggap bencana.
"Kami bersama SCW dan temen-temen disabilitas ingin bersinergi menjadi relawan tanggap bencana alam sekaligus mengikuti pelatihan penanggulangan bencana bersama BPBD Kota Kediri," ujar Ketua Harian RSTN Kediri Vinanda Prameswati, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Warga Jatim Waspadai Bencana Hidrometeorologi Sepekan Kedepan
Sinergi antara gabungan relawan RSTN, SCW dan Komunitas Disabilitas ini, kata Mbak Vinanda, sapaan akrabnya bertujuan untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental dalam upaya mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Para relawan meminta untuk diikutsertakan dalam pelatihan tanggap bencana sebagai bentuk peningkatan kompetensi dalam memberikan pertolonagn terhadap korban becana alam.
Dengan pelatihan tersebut, nantinya para relawan bisa memahami tugas-tugasnya sesuai dengan kapasitas masing-masing. Seperti misalnya, dalam mengevakuasi korban, pendirian dapur umurm, perawatan pasca bencana alam hingga pengoperasian sarana dan prasarana peralatan penunjang untuk mendukung penanganan kebencanaan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Senin 4 November: Mendung Seharian
Berdasarkan informasi terbaru dari BMKG, potensi cuaca ekstrem terjadi di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur. Sehingga berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir dan juga tanah longsor.
Saat ini wilayah Jawa Timur berada di akhir musim hujan dan memasuki fase peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby menambah tingginya potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Jawa Timur, serta adanya sirkulasi siklonik di utara Austalia mengakibatkan adanya pola konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jawa Timur yang berpengaruh terhadap peningkatan cuaca ekstrem sepekan ke depan," tulis Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda dalam keterangan resminya di Sidoarjo.
Baca juga: Ratusan Nelayan Sedati Sidoarjo Enggan Melaut karena Angin Kencang
Sementara itu BPBD Kota Kediri menyambut baik kepedulian para relawan ini. Kepala Pelaksana BPBD Indun Munawaroh mengatakan pihaknya siap demi kemanusiaan.
"Iya, ini kami kedatangan tamu dari gabungan relawan, intinya minta bantuan pelatihan relawan tanggap bencana dan sinergitas antara BPBD dan relawan. Kami siap saja selama demi kemanusiaan dan kegiatan sosial," tandas Kepala Pelaksana BPBD Indun Munawaroh.