jatimnow.com - Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tidak harus dengan aksi demonstrasi. Di Sidoarjo sejumlah buruh mengikuti pelatihan kegiatan belajar melukis busana dan tas.
Acara ini digelar oleh seorang pemilik rumh mode secara rutin untuk meningkatkan kemampuan dan meningkatkan pendapatan di Desa Gelam Candi Sidoarjo.
Instruktur lukis busana dan tas, Hariyani Yan Khurin pengisi materi menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan awalnya bertujuan untuk melatih para ibu rumah tangga agar memiliki penghasilan tambahan dengan melukis busana dan tas.
Baca juga: Ponorogo Peringati Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa
Namun kini banyak para buruh pabrik juga mengikuti pelatihan sebagai bekal keterampilan bila di-PHK sewaktu-waktu.
"Saya mulai tahun 2010, awalnya diikuti oleh ibu rumah tangga yang menganggur, kita ingin dapat meningkatkan kemampuan dan lapangan kerja bagi ibu rumah tangga khususnya para buruh yang bekerja dipabrik, kalau sering berlatih 10 hari sudah mahir," ujar Hariyani, Rabu (1/5/2024).
Ia menambahkan para buruh menggunakan cat khusus saat belajar menggoreskan kuas di atas tas dan busana yang lama tak terpakai agar memiliki nilai jual lebih tinggi.
Baca juga: Pj Gubernur Adhy Janji Akomodir Tuntutan Buruh saat Aksi May Day di Surabaya
Menurut penuturan Hariyani, hasil produk busana dan tas lukis karya para buruh kini sudah dipasarkan secara online dengan harga jual mulai dari Rp150 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung kesulitan dalam melukis.
Sementara itu salah satu peserta, Utami mengaku sengaja mengikuti kegiatan ini ketimbang berdemo dengan alasan menghibur diri sebagai usaha memperingati Hari Buruh.
Selain itu juga karena ingin meningkatkan kemampuan hingga mendapatkan penghasilan lebih.
Baca juga: Pedagang Bakso dan Es Teh Untung Besar saat Aksi Hari Buruh di Surabaya
"Iya pingin saja, masa selamanya jadi buruh terus pengen punya begini bisa berkembang, ada pelatihan lukis juga busana, bisa nambah nambah penghasilan. Lebih menyenangkan dari pada ikut demo," tutupnya.