Jasa Olah Daging Kurban jadi Abon di Tulungagung Banyak Diminati

Sabtu, 22 Jun 2024 14:15 WIB
Reporter :
Bramanta Pamungkas
Proses pengolahan daging menjadi abon. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Jasa pengolahan daging kurban milik Sarkamto (58) dan Mujiati (63), warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung kebanjiran order.

Banyak masyarakat yang membawa daging korban miliknya, untuk diolah menjadi abon di tempat ini. Sejak hari raya kurban lalu, mereka sudah mengolah lebih dari 100 Kg daging sapi kurban.

Sarkamto mengatakan, keahliannya membuat abon ini bermula saat berdagang daging sapi di pasar. Saat daging tersebut tidak habis terjual, bersama istrinya lalu diolah menjadi abon. Setelah itu secara rutin mereka membuat dan menerima pesanan abon.

Baca juga: Video: Jasa Olah Daging Kurban jadi Abon di Tulungagung

"Kalau untuk daging kurban ini sudah sejak 4 tahun lalu, banyak pelanggan yang membawa daging kurban minta dimasak menjadi abon," ujarnya, Sabtu (22/6/2024).

Dibantu dengan istrinya, mereka memilah daging kurban yang dibawa masyarakat. Tidak semua daging bisa diolah menjadi abon. Mereka hanya memilih daging dengan kualitas bagus. Setelah itu daging direbus hingga 3 jam.

Daging lalu dihancurkan dengan alu hingga hancur. Setelah itu daging dicampur dengan bumbu yang sudah disiapkan dan digoreng.

Baca juga: 5 Resep Olahan Tulang Sapi dan Kambing, Cocok untuk Hidangan Idul Adha

"Semua bumbu asli, kami tidak menggunakan pengawet apapun," tuturnya.

\

Ongkos pengolahan daging kurban ini adalah Rp70 ribu per kilogram. Setelah diolah, 1 Kg daging hanya menjadi 650 gram abon. Berat daging berkurang karena kadar air dan minyak di dalamnya sudah habis. Abon ini juga tahan hingga 1 bulan.

"Ongkosnya Rp70 ribu per kilogram sudah terima bersih," ungkapnya.

Baca juga: Ini Tips Olah Daging Kurban ala Pemkab Lamongan, Dijamin Aman dari PMK

Fahmi, salah satu pelanggan mengaku hampir setiap tahun membawa daging kurban yang diperoleh untuk diolah menjadi abon di tempat ini.

Selain lebih efesien, Fahmi juga bisa meluangkan banyak waktu untuk melakukan hal lain.

"Tidak ribet juga kita cukup membayar ongkosnya dan tidak perlu bingung mau dimasak apa," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Tulungagung

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler