jatimnow.com - Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mendampingi kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meresmikan Gedung Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy Syadzili, Graha Manarul Qur'an dan Gedung SMK NU Sunan Ampel, sekaligus membuka gelaran Halaqoh se-Jatim di Ponpes Salaf Al Qur'an Asy Syadzili di Malang.
Di hadapan para santri, Adhy Karyono menitipkan pesan agar terus semangat belajar. Fasilitas pendidikan yang memadai, ia harapakan dimanfaat secara maksimal oleh santri dan guru mengajar.
"Ketersediaan sarana dan prasarana ini menjadi penunjang dalam mencetak generasi yang cerdas, berwawasan, berakhlakul karimah, berguna bagi bangsa dan agama serta mewujudkan pendidikan yang paripurna bagi seluruh santri," kata Adhy, Jumat (28/6/2024).
Baca juga: Besaran APBD Jatim 2025, Pendidikan dan Kesehatan jadi Prioritas
Kepada pengasuh pondok pesantren, ia juga mengatakan jika ponpes berperan besar dalam pendidikan generasi muda. Ia berharap, peran itu bisa dijaga oleh Pondok Pesantren Salaf Al Qur'an (PPSQ) Asy Syadzili.
"Keberadaan ponpes mampu menciptakan potensi santri yang dapat menembus persaingan dunia di era globalisasi, baik di bidang sosial, bidang pendidikan, bidang hukum, budaya dan bahkan bidang ekonomi," jelasnya.
Tentang halaqoh, kata Adhy, pesantren memiliki beragam potensi dalam penataan kemandirian serta memiliki potensi besar dalam penataan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi. Dengan demikian ponpes harus saling bersinergi.
"Sinergi yang mampu menjawab tinjauan diatas adalah sinergi antara pesantren, pemerintah, perguruan tinggi, akademisi, komunitas bisnis dan media massa," katanya.
Unsur-unsur sinergitas tersebut, harus memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan program kemandirian pesantren. Ia menyebut, pesantren memiliki peran merumuskan kurikulum berbasis peran masyarakat.
Baca juga: 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Asal Jatim: Ada Bahasa Madura - Ampo Tuban
"Pemerintah memiliki kebijakan yang mendukung ekonomi kreatif pesantren. Akademisi menyiapkan sumber daya manusia dan media massa memiliki fungsi mengangkat isu-isu perkembangan kemandirian ekonomi di pesantren," ungkapnya.
"Industri link and match dengan pesantren dan membuat produk-produk industri halal. Konsep ini yang menjadi dasar Yayasan Pendidikan dan Sosial Asy-Syadzili melaksanakan Halaqoh Pondok Pesantren bertema Penataan Ekonomi Pesantren dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat Menuju Kemandirian Pesantren," jelasnya menambahkan.
Sementara, Wapres RI Ma'ruf Amin nampak memberi apresiasi Pondok Pesantren Salaf Al Qur'an (PPSQ) Asy Syadzili yang tidak sekadar menyediakan pendidikan keagamaan. Melainkan turut memperhatikan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi pelajar SMK dan perguruan tinggi.
"Saya bersyukur dan apresiasi kepada ponpes karena tidak hanya menyelenggarakan pendidikan keagamaan tetapi juga ada pendidikan kejuruan SMK dan kajian pendalaman Al Qur'an supaya SDM pesantren bisa lebih berkontribusi optimal terhadap pembangunan bangsa dan negara," katanya dalam sambutan.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Adhy: Siapa Bilang Guru Tidak Keren
Ia juga mengapresiasi penyelenggaraan Halaqoh untuk mengembangkan dan meningkatkan roda perekonomian umat muslim, khususnya di wilayah pondok pesantren.
"Selain menjadi pusat pendidikan dan dakwah tetapi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia berpesan kepada pengasuh dan pengurus ponpes Salaf Al Qur'an untuk meningkatkan kolaborasi dengan berbagai komunitas termasuk lembaga pendidikan agar ilmu keagamaan dan ilmu pendidikan menjadi satu kesatuan.
"Ponpes berkolaborasi dengan komunitas memberikan nilai tambah dalam meningkatkan ekonomi umat muslim khususnya di lingkungan ponpes," imbuhnya.