jatimnow.com - Pasangan bakal calon bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Wahono-Nurul Azizah blusukan ke pasar tradisional kota Bojonegoro, pada Sabtu (3/8/2024).
Agenda ini diinisiasi oleh paguyuban pedagang pasar tradisional kota Bojonegoro. Selain silaturahmi, mereka juga menggelar dialog interaktif.
Dalam momen ini, perwakilan paguyuban pedagang pasar tradisional kota Bojonegoro, Wasito menyampaikan bahwa para pedagang menitipkan agar keduanya berkomitmen untuk mempertahankan keberadaan pasar tradisional.
Baca juga: Debat Pilkada Bojonegoro: Setyo Wahono Kritik KPU Tidak Profesional
Para pedagang juga berharap bila pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah terpilih menjadi bupati dan wakil bupati agar menelurkan progam yang lebih mengedepankan peningkatan perekonomian masyarakat utamanya bagi para petani dan juga pedagang kecil.
"Kami meminta komitmen kepada Mas Hono (Setyo Wahono) dan Bu Nurul (Nurul Azizah) agar mempertahankan pasar tradisional kota, serta meminta agar pasar ini direnovasi atau dibangun kembali bukan dipindah," ujar Wasito.
Baca juga: Debat Publik Pilkada Bojonegoro: Teguh - Farida Paparkan Sapta Cita
Menanggapi hal itu, Setyo Wahono menyatakan komitmennya untuk membangun Kabupaten Bojonegoro dengan prinsip kemakmuran serta kebanggaan tanpa menanggalkan nilai kebudayaan yang melekat di masyarakat.
"Selama ini kita ketahui bersama bahwa pasar merupakan tempat tumbuhnya ekonomi kerakyatan yang harus dilestarikan, artinya pasar merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan," ujar Adik Mensesneg Pratikno itu.
Wahono mengaku senang atas sambutan hangat dari para pedagang pasar tradisional kota Bojonegoro. Melihat begitu besar dukungan dari masyarakat khususnya para pedagang, ia berkomitmen untuk memperjuangkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Baca juga: Kisruh Rakor Persiapan Debat Pilkada Bojonegoro, Tim Paslon 2 Walk Out
Namun, mengenai pembangunan atau renovasi pasar seperti harapan para pedagang, kata Wahono harus tetap memperhatikan regulasi yang ada.
"Kami akan berjuang untuk mempertahankan ekonomi kerakyatan, jadi kemakmuran harus kita bangun disini (pasar tradisional kota Bojonegoro) menyesuaikan dengan regulasi namun tetap mempertahankan ekonomi kerakyatan," tutupnya.