jatimnow.com - Adanya fenomena alam perubahan iklim yang mengakibatkan suhu permukaan air memanas telah membuat petani tambak udang dan bandeng di Sidoarjo gagal panen. Akibatnya petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Petani tambak Desa Kalanganyar Sedati Sidoarjo, Mohamad Sogik (49) mengatakan sudah beberapa bulan ini petambak alami kerugian cukup besar.
"Akibat perubahan iklim karena suhu permukaan air yang ada di dalam tambak mengalami peningkatan (panas) sehingga ikan bandeng tumbuhnya agak lambat karena air kolam tambak memgalami penguapan dan mengalami keasinan yang cukup tinggi," jelas Sogik kepada jatimnow.com, Senin (21/10/2024).
Baca juga: Puluhan Petambak dan Pedagang Udang Sumenep Dukung Gus Imin Maju Capres 2024
"Sejak beberapa bulan ini suhu di permukaan air kolam tambak mengalami peningkatan yang tinggi. Otomatis penguapannya juga tinggi, dampaknya air yang ada di dalam kolam rasanya sangat asin. Ini yang membuat ikan tidak bisa besar dan cenderung mengalami kematian tinggi," imbuhnya.
Ia melanjutkan untuk mencegah kerugian yang lebih besar, maka ia harus memanen lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Ia pun harus rela menjual hasil tambaknya dengan harga sangat murah.
Hal senada juga disampaikan M Kamun (51). Ia mengungkapkan perubahan iklim, terdampak pada udang vaname (panaeous vanamee) yang ia budidayakan.
"Gara-gara iklim panas ini rugi. Lumayan besar kerugiannya, mencapai ratusan juta," terangnya.
Baca juga: Menteri Sakti Tantang SCI Jadikan Indonesia Produsen Udang Terbesar Dunia
Lebih lanjut ia mengungkapkan delapan area tambak berisi udang vaname miliknya berumur 45 hari tiba-tiba mati, setelah mengalami suhu panas selama beberapa bulan ini.
"Kemarin udang tiga petak baru umur 45 hari mati. Saat itu cuaca lagi terik-teriknya Akhirnya daya tahan turun tubuh udang menurun dan mengalami kematian yang cukup tinggi," terang Kamun.
Dari pemaparannya, tidak sedikit petambak di Sidoarjo yang mengalami kerugian karena cuaca sangat terik saat ini.
"Gak sangka sama sekali, perubahan iklim ekstrem dampaknya luar bisa. Banyak petambak-petambak lainnya juga rugi besar," tegasnya.
Baca juga: XL Axiata Bangun Solusi IoT untuk Tingkatkan Budidaya Ikan dan Udang
Kamun mengungkapkan budidaya udang atau bandeng, menurut para petani butuh sinar matahari yang tidak banyak dan teriknya tidak terlalu panas sehingga tidak terjadi kematian massal yang sekarang terjadi.
"Kami berharap agar segera turun hujan sehingga meredam pemanasan yang ada di kolam tambak," pungkas Kamun.