jatimnow.com - Pintu Galeri Surabaya di Gedung Balai Pemuda telah terbuka, menandai dibukanya Pertunjukan Seni Rupa yang diselenggarakan oleh Museum of Mind (MOM), Selasa (5/11/2024) malam.
Para pengunjung yang bergerak memasuki ruang galeri disambut dengan beberapa karya yang terpajang di dinding maupun tergantung di tengah ruangan. Namun karya-karya ini, disebutkan oleh Tim Gotong Royong MOM melalui tulisan dalam katalog, bukan sekedar menjadi pajangan.
"Pertunjukan karya-karya ini adalah penghormatan pada pilihan hidup dan ruang waktu, karena sejarah perilaku manusia yang intim adalah sejarah pencapaian dan pengujian," ucap Tim Gotong Royong.
Baca juga: Foto: Menyusuri Dimensi Waktu di Basement Alun-Alun Surabaya
Karya yang ditampilkan memang bukan sekedar benda-benda. Ada wanita berbaju biru membawa bunga yang berjalan perlahan ke sekeliling ruang, sesekali berhenti untuk menyapa dan menjabat tangan pengunjung.
Ada pula seorang pria yang mengikat wajahnya dengan tali dan membalutnya dengan lakban berwarna merah, lalu menempelkan kepalanya pada papan yang berada di belakangnya, dan menancapkan lakban di sekitar wajahnya dengan staples pada papan tersebut.
Ruang dan karya- karya, bersama manusia dan benda-benda, seolah bergerak berputar, bertukar posisi, di antara para pengunjung yang juga bergerak ke sekeliling ruang.
"Inilah Pertunjukan Seni Rupa," ucap Ketua MOM, Wedar Gombrest Sasmito.
Baca juga: Isabell Roses Gelar Karya Lukisan di Surabaya: Realita Gen Z Jelajahi Lawasan
Wedar menjelaskan, teman-teman MOM berasal dari latar belakang seni yang berbeda-beda. Bukan hanya pelukis. Ada yang musisi, seniman teater, dan seni rupa berbagai bentuk yang lain.
"Dengan kolaborasi beragam bentuk seni inilah, teman-teman hadir di sini," tambahnya.
Sementara terkait tema Kutunggu di Balai Pemuda, rupanya tak lepas dari upaya mengenang mendiang penyanyi Leo Kristi dan salah satu seniman MOM, Ilham J Baday. Keduanya telah meninggal dunia beberapa tahun lampau.
Baca juga: Siswa SMKN 12 Surabaya Unjuk Karya Lukis di Balai Pemuda
Diungkapkan, Ilham J Baday, menyampaikan keinginan Leo Kristi yang ingin menghidupkan kativitas kesenian di area balai Pemuda dengan menggelar konser bertajuk Kutunggu di Balai Pemuda. Konser rencananya akan digelar pada 2017, dengan menggandeng Ilham dan kawan-kawan MOM sebagai penyelenggara.
Sayangnya, keduanya, Ilham dan Leo Kristi, telah berpulang karena sakit, sehingga konser batal terselenggara. Kini, Pertunjukan Seni Rupa dengan tema yang sama diselenggarakan untuk melunasi hutang Leo Kristi, sekaligus menunaikan tugas Ilham J. Baday.
Pertunjukan Seni Rupa yang memuat karya sekitar 40 seniman ini digelar mulai Selasa (5/11/2024) hingga Kamis (7/11/2024). Terhadap pertunjukan ini, Ketua Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Chrisman Hadi memberikan apresiasi.
"MOM menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk berpikir lebih luas, lebih bebas lebih merdeka, memberi ruang pada kemerdekaan berpikir. Semoga kebebasan berpikir ini dapat terus berlanjut, atas nama jagad kesenian," ucap Chrisman.