jatimnow.com - Hujan deras yang mengguyur Sidoarjo secara berturut-turut menyebabkan 5 desa di Kecamatan Tarik Sidoarjo terendam banjir. Lima desa terdampak banjir tersebut adalah Desa Banjarwungu, Gempol Klutuk, Kemuning, Mergosari, dan Desa Kalimat.
Ratusan rumah warga tergenang air, bahkan sejumlah ruas jalan penghubung antar desa juga tak luput dari banjir. Warga kini hanya bisa menunggu air surut untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari.
Camat Tarik, Hari Subagio mengatakan, hingga saat ini banjir masih menggenangi sejumlah titik di 5 desa. Dengan ketinggian air rata-rata 30 sampai 50 centimenter. Namun dari 5 desa yang kondisinya paling terdampak ada di Desa Kemuning yang lokasinya ada di kawasan sungai avour.
Baca juga: 20 Hektare Kebun Melon di Krembung Sidoarjo Gagal Panen, Omzet Anjlok 70 Persen
"Ada 5 desa yang masih tergenang, tapi kalau yang ada di daerah persawahan hampir semuanya padi yang baru ditanam itu tertutup air semua," ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (8/12/2024).
Ia melanjutkan, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo masih melakukan pendataan warga yang terdampak untuk diberkan bantuan.
"Menurut rencana, Pemkab Sidoarjo akan melakukan penanganan sungai avour terutama di pertemuan dua lokasi sungai avour yang ada di wilayah timur Kecamatan Tarik, agar kejadian luapan air serupa, tidak terjadi kembali," jelasnya.
Baca juga: Banjir Desa Trosobo Surut, Normalisasi Sungai Buntung Datangkan 2 Alat Berat
Lebih lanjut ia mengatakan, pertemuan sungai avour di wilayah Tarik dengan ujung yang berada di bagian bawah perlu ada penangan khusus.
"Sekarang ini, genangan air masih bertahan di sejumlah titik, terutama di permukiman dengan dataran rendah. Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat warga terus waspada terhadap potensi banjir susulan," ungkapnya.
Baca juga: Warga Desa Trosobo Taman Sidoarjo Belum Dapat Bantuan, 2 Minggu Kebanjiran
Sementara itu salah satu warga Desa Gempol Klutuk, Priadi mengatakan banjir mulai terjadi sejak beberapa hari kemarin ketika curah hujan tetap tinggi hingga malam hari yang menyebabkan debit air sungai meluap ke permukiman warga.
"Karena hujan deras beberapa hari ini, banjir semakin tinggi dan masuk ke dalam rumah. Warga banyak bertahan di rumah ya karena gini kondisinya, susah. Ada juga ke yang ngungsi ke rumah saudara yang berada di tempat yang lebih tinggi dan gak kena banjir," terangnya.