jatimnow.com – Musibah banjir yang melanda Kabupaten Ponorogo tidak hanya menggenangi 7 kecamatan, tetapi juga menelan korban jiwa.
2 warga setempat, Imam Suhada (53) dan Achir Bagus Dwi Ardhianto (12), dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Senin (16/12/2024).
Informasi dari saksi mata, keduanya terpeleset dan masuk ke parit sebelum akhirnya terseret arus banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Banjir di Ponorogo, Edukasi Warga untuk Evakuasi
“Saya tidak tahu pasti kejadiannya. Tiba-tiba ada teriakan minta tolong. Saat saya coba menolong, keduanya sudah tidak tertolong,” ujar Sugianto, salah satu warga setempat.
Imam Suhada dan Achir Bagus, meski bukan keluarga, diketahui tinggal bertetangga. Achir Bagus menjadi korban pertama yang terseret arus, sementara Imam Suhada ikut menjadi korban saat mencoba menolongnya.
Kapolsek Mlarak, AKP Rosyid Effendy, mengonfirmasi bahwa kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Banjir Rendam 7 Kecamatan di Ponorogo, Transportasi Lumpuh Total
“Imam Suhada ditemukan di sekitar pohon jati tua, sementara Achir Bagus ditemukan di lokasi kejadian,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan disebabkan oleh tersengat listrik, melainkan murni akibat derasnya arus banjir.
Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Saat ini, proses evakuasi telah selesai dilakukan, dan visum terhadap korban telah dilaksanakan.
Baca juga: Banjir di Ponorogo Lumpuhkan Jalur Menuju Pacitan dan Trenggalek
Sebelumnya, sebanyak 7 kecamatan di Ponorogo dilaporkan terendam banjir, pada Senin (16/12/2024) pagi. Ketinggian air mencapai 50 hingga 150 cm. Banjir juga memutus jalur penghubung ke Pacitan dan Trenggalek, membuat transportasi lumpuh total.
Menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Sawoo, Sambit, Jetis, Ponorogo Kota, Siman, Balong, dan Mlarak.