jatimnow.com - Universitas Jember (Unej) akan memperkuat layanan konseling bagi mahasiswa yang memiliki problem kesehatan mental untuk mencari bantuan.
"Untuk layanan Konseling sebenarnya sudah ada, cuma belum masif sosialisasi, secara kelembagaan kita menyediakan," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni DR. Fendi Setyawan di kantornya, Selasa (24/12/1024).
Langkah yang akan diambil di antaranya dengan giat menyosialisasikan keberadaan Pusat Layanan Konseling dan Disabilitas yang berada di bawah Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP).
Baca juga: Mahasiswa Unej Lompat dari Lantai 8, Warek 3: Korban Merasa Tertekan
Selain itu, memperkuat layanan konseling di tingkat fakultas dengan menyesuaikan karakteristik tiap fakultas dan mendorong mahasiswa untuk berani mencari bantuan.
Oleh karena itu, Fendi akan mendorong mahasiswa yang memiliki problem kesehatan mental maupun kesulitan belajar untuk mau berkonsultasi.
Baca juga: Kampus Buka Suara soal Mahasiswa Universitas Jember Lompat dari Lantai 8
Dosen di Fakultas Hukum ini juga akan mendorong dosen wali untuk lebih peduli dan peka kepada bimbingannya.
Bentuk pencegahan terhadap beragam potensi kekerasan yang dikhawatirkan menjadi penyebab problem kesehatan mental di lingkungan kampus juga sudah dilakukan.
Wujudnya dengan pembentukan Satuan Tugas
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK), yang bertransformasi dari Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Baca juga: Cerita Satpam, Detik-detik Mahasiswa Universitas Jember Lompat dari Lantai 8
Agar kejadian seperti yang dilakukan DRY asal Tulungagung tidak terjadi lagi, diharapkan peristiwa ini menjadi pelajaran untuk peduli kepada sesama dan saling membantu.
"Kami sangat terpukul dan menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya DRY. Ini di luar prediksi atau kehendak kita semua. Kita merasa kaget, tidak percaya kejadian itu akan terjadi di akhir masa studi," ungkap Fendi.