jatimnow.com - Tangis histeris Rita Ningtyas (54) saat menyambut keluarga anaknya datang dari kota Palu pascagempa dan tsunami di Bandara Banyuwangi, Selasa (2/10/2018).
Setiba di Bandara Banyuwangi, Rita tak kuasa mengucurkan air matanya seraya memeluk anak, menantu, dan cucunya yang selamat dari musibah bencana.
Bahkan, saat menantunya, Yayuk Murtini (32) dipeluk tiba-tiba pingsan hingga jatuh ke lantai di pintu kedatangan Bandara Banyuwangi.
Sontak, hal itu sempat menarik perhatian warga lainnya yang saat itu berada di bandara.
"Ini (Yayuk Murtini, red) memang hamil satu bulan," kata Bu Rita yang mengaku tinggal di Jalan Kepodang, Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi itu.
Melihat kondisi tersebut, suaminya, Muhammad Septian (32) langsung mengangkatnya ke tempat duduk ruang tunggu bandara.
Cerita Gempa Tsunami di Palu Sigi Donggala
Saat dimintai keterangan oleh sejumlah awak media, Muhammad Septian yang baru saja landing menceritakan kronologi kejadian gempa 7,4 SR yang memicu tsunami.
"Pas kejadian saya berada di Jakarta mengikuti pelatihan. Istri dan dua anak saya (Davin dan Safia) berada di rumah," katanya yang mengaku bekerja di kantor Bea Cukai Palu.
Saat terjadi gempa yang memporak-porandakan daerahnya, kata Asep sapaannya, istrinya tengah berada di dalam rumah bersama anaknya.
Saat itu, Yayuk Murtini habis buka baju. Dengan berteriak, Yayuk meminta kedua anaknya untuk keluar rumah yang berada di bilangan, Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Saya sempat telpon istri saya. Waktu saya telpon keadaannya ini alhamdulilah selamat, sehat, sama dua anak saya ngungsi di kuburan. Kuburan itu posisinya agak tinggi," ujarnya.
"Sempat hilang (Davin, red) karena ibunya nggendong yang kecil (Safia) dan Davin digendong oleh orang yang juga akan mengungsi, disitu terpisah. Besok Subuhnya baru ketemu di tempat evakuasi," papar Asep.
Asep melanjutkan, saat terjadi gempa yang berkekuatan 7,4 SR itu, Yayuk meminta anaknya lari. Namun, tidak bisa lantaran tanah di daerah itu bergoncang.
Saat ini, suasana di Kota Palu tidak kondusif. Barang dagangannya terutama bahan bakar bensin, makanan, dan minuman banyak dijarah oleh masyarakat lain yang menjadi korban gempa.
"Sampai saat ini masih ada gempa-gempa kecil, susulan. Makanya kita ngungsi," sebutnya.
Ayah dua anak itu menambahkan, untuk sementara , istri dan dua anaknya diungsikan di Banyuwangi. Karena istri dan dua anaknya masih trauma atas peristiwa itu.
"Kalau saya, akan kembali lagi ke Palu jadi relawan. Tapi menunggu jadwal penerbangan dari Balikpapan ke Palu dari pimpinan," pungkasnya.
Selamat dari Gempa Palu, Ibu ini Pingsan saat Tiba di Banyuwangi
Selasa, 02 Okt 2018 20:44 WIB
Reporter :
Hafiluddin Ahmad
Hafiluddin Ahmad
Berita Banyuwangi
Polresta Banyuwangi Ungkap Narkoba Selama Agustus 2025, Sita 4,4 Kg Sabu dan Ekstasi
Program Makan Bergizi Gratis, Menuju Indonesia Emas 2045
DPR RI dan BGN Gelar Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi
Semangat Kemerdekaan di Pedal Sepeda, IDXC IDC3 Gowes 1.300 Km
Patung Unik Hiasi Cavalcade Banyuwangi
Berita Terbaru
Ratusan Tukik dan Perkutut Dilepaskan di Pantai Papuma Jember
MKGR se-Jatim Ikrar Dukungan Pada Adies Kadir
Aneka Lomba Semarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI Bersama PSI Surabaya
Persik Kediri Tukar Status Kandang Jadi Tandang saat Lawan Dewa United
Aksi Kocak Sekdaprov Jatim Bergaya Thomas Alva Edisound Sound Horeg
Tretan JatimNow
Kisah inspiratif Dokter Gigi Zahra, Sang Dokter Gigi Bawa Misi Kemanusiaan
Agus Hermanto, Guru Pelosok Banyuwangi Sang Penjaga Mimpi Anak Desa
Kisah Wanita Single Parent jadi Pengemudi Ojol di Jember, Bawa Anak Tiap Hari
Kisah Wiwin Isnawati, dari Penjual Beras ke Kursi Legislatif DPRD Jatim
Terpopuler
#1
Mobil Dinas Gagal Menanjak, Komisi C DPRD Jember Dorong Perbaikan Jalan
#2
Persik Kediri Gandeng Sponsor Baru Dari Brand Lokal
#3
Kasus Temuan Bayi Dikubur di Tulungagung, Polisi Segera Gelar Perkara
#4
Mengaku Anggota Intelejen, Pria Ini Ditangkap Polisi di Tulungagung
#5