jatimnow.com - Menjawab permasalahan sampah di Banyuwangi, Kementerian PU berencana membangun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 500 ton sampah per hari.
Untuk itu, Tim Kementerian PU lewat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jatim telah meninjau sejumlah tempat di Banyuwangi, bersama Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo.
“Ada sejumlah lokasi yang kami tinjau. Saat ini, kami terus berkomunikasi dengan menggelar rapat bersama kementerian untuk memastikan lokasi yang paling layak dibangun TPA dan TPST,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, seperti dilansir laman Pemkab Banyuwangi, Sabtu (1/2/2025).
Baca juga: Pengelolaan Sampah di Jember Belum Maksimal, DPRD Khawatir Overload
Sementara Guntur menambahkan TPA tersebut akan dilengkapi TPST, yang memiliki teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar refuse-derived fuel (RDF), sehingga meminimalisir residu.
Baca juga: Pengelolaan Sampah IKN Akan Terapkan Eco Lindi Buatan Sidoarjo
“TPA ini didesain memiliki kapasitas hingga 500 ton sampah per hari. Harapannya tahun ini bisa dilelang, sehingga akhir 2025 atau awal 2026 sudah bisa mulai konstruksi,” tambah Guntur.
Pembangunan fasilitas baru tersebut akan dilakukan beberapa tahap. Tahap awal akan dimulai dengan membangun TPST, selanjutkan akan dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas yang lain.
Baca juga: Bupati Mojokerto Ajak Kelola Sampah Dimulai dari Rumah Tangga, Ini Alasannya
Saat ini di Banyuwangi telah dibangun dan dioperasikan 26 TPS3R di sejumlah kecamatan. Di antaranya TPS3R Balak, memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton perhari dengan sasaran 55.491 rumah tangga.
Sementara TPS3R Muncar setiap bulannya, rerata sampah yang dikelola 12-25 ton/hari dengan menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton/hari.