Demo Tolak MBG di Trenggalek Diwarnai Cekcok-Saling Dorong Mahasiswa dan Polisi

Jumat, 21 Feb 2025 16:30 WIB
Reporter :
Bramanta Pamungkas
Aksi mahasiswa di Trenggalek saat unjuk rasa tolak MBG. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Puluhan mahasiswa di Trenggalek menggelar aksi unjuk rasa menolak program pemerintah makan Bergizi Gratis (MBG), di gedung DPRD setempat, Jumat (21/2/2025). Mereka menilai masyarakat lebih membutuhkan pendidikan gratis.

Aksi demo diawali dengan long march dari Agro Park menuju gedung DPRD Trenggalek. Mahasiswa juga membentangkan beberapa poster ungkapan kekecewaan atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Sesampainya di Gedung DPRD Trenggalek, massa aksi langsung menyampaikan orasi. Kemudian, mereka membakar ban sebagai wujud kekecewaan dengan pemerintah. Sempat terjadi cekcok hingga saling dorong antara mahasiswa dan polisi.

Rian Pirmansyah salah satu mahasiswa mengatakan, aksi demo dilakukan sebagai respon kebjiakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan efisiensi anggaran ini dapat berdampak buruk pada pendidikan, khususnya di Trenggalek. Pasalnya, fasilitas dan pendidikan di Trenggalek belum merata.

Baca juga: Mahasiswa Jember Demo di Kantor DPRD, Tolak 3 Kebijakan Pemerintah

"Kebijakan efisiensi anggaran yang tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025, akan berdampak pada pendidikan, kami meminta agar anggaran pendidikan tidak dipotong, karena akan menciptakan kesenjangan pendidikan yang jauh antara di desa dengan kota," ujarnya, Jumat (21/2/2025)

Selain itu, efisiensi anggaran juga berpengaruh pada perbaikan infrastrukur jalan. Padahal bagi masyarakat akses jalan sangat penting untuk menompang perekonomian masyarakat.

Baca juga: Aliansi Ponorogo Melawan Evaluasi 100 Hari Kinerja Prabowo-Gibran

“Dengan adanya efisiensi juga berdampak pada perbaikan jalan, dan nantinya perekonomian masyarakat dapat terganggu," jelasnya.

\

Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah ini disebutnya bertujuan untuk alokasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Disisi lain, masyarakat lebih membutuhkan sekolah gratis dari pada program MBG.

“Ya kami menolak MBG. Karena banyak anak desa yang masih kesulitan untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Mereka tidak butuh makan gratis, tapi butuh pendidikan layan dan gratis," ungkapnya.

Baca juga: Diduga Uang Pajak Digelapkan, Warga Sanenrejo Jember Unjuk Rasa Kantor Desa

Sementara itu, kedatangan mahasiswa di Gedung DPRD Trenggalek hanya disambut oleh Sekretaris DPRD Trenggalek. Sedangkan 45 anggota DPRD tidak ada yang menemui mahasiswa, karena alasan berada di luar kota. Namun, Muftarom memfasilitasi mahasiswa untuk dapat mengungkapkan aspirasinya melalui daring bersama Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi.

“Kami sudah vasilitasi mahasiswa via daring dengan ketua," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Tulungagung

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler