jatimnow.com - Gubernur Jatim Soekarwo memastikan akan terus menggenjot ekspor produk holtikultura ke Asia. Sebab, selama ini sudah surplus.
Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo mengatakan perdagangan antar provinsi surplus sebanyak Rp 210 triliun. Hal tersebut naik dari yang sebelumnya Rp 164 triliun pada tahun lalu.
"Semester satu Rp 101 triliun, semester dua 110 Triliun. Ekspor ke luar negeri tahun lalu dengan Asia surplus 1,5 miliar dolar, tahun ini 2,2 miliar dolar. Jadi, ekspor kita naik bagus," kata Soekarwo saat mendampingi Mentan Amran memberangkatkan ekspor holtikultura di kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Senin (8/10/2018).
Baca juga: Wagub Gus Ipul Tak Hadir di Acara Pamitan, Soekarwo: Ada Tugas Khusus
Pakde memastikan akan terus menggenjot ekspor itu, namun kebutuhan negeri harus diutamakan untuk dipenuhi. Ekspor di Jatim sendiri tidak hanya di sektor pertanian, namun basisnya di agro.
"Bulog harus memenuhi ke 15 Provinsi. Kebetulan industri kita bahan bakunya tidak terlalu impor karena ini Agro hortikultura, jadi bahan baku kita ada di sekitar Jatim dan luar Jatim," imbuhnya.
Tak hanya itu, ada beberapa negara yang mulai ekspor bahan pokoknya ke Jatim. Pasarnya dengan Jepang dan India. Di dua negara tersebut memerlukan beberapa produk untuk UMKM dan IKM.
"Pasar kita dengan Jepang dan India, baru saja kita ekspor. Besok kita launching digital proses produksi perdagangan," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Pakde Karwo juga menjelaskan bahwa yang diekspor hari ini Pemprov Jatim memberangkatkan mangga, bawang merah, dan bibit kangkung.
Baca juga: Akhir Masa Jabatan, Gubernur Jatim Soekarwo Pamit ke Khofifah dan Emil
Ia menjelaskan, untuk mangga yang dikirimkan itu merupakan jenis arum manis dari Agrosari Gresik. Selain itu, masih banyak produk yang akan diekspor ke depannya.
"Misalnya susu nestle juga memenuhi keluarga Jawa Timur. Kebutuhan di Jawa Timur dalam sehari sebanyak 1080 ton, kita mampu menghasilkan sebanyak 1600 ton,” kata dia.
Menurutnya, untuk buah Mangga yang diekspor hampir seluruhnya di wilayah Ponorogo dan Madiun berjenis arum manis. Bahkan, hingga saat ini bibit yang berasal dari Probolinggo dan Pasuruan sudah menyebar.
"Sekarang di daerah sana, di jalan-jalannya sudah ditanami pohon mangga semua. Yang dulunya trembesi dan asem, sekarang pakai pohon mangga sebagai peneduh jalan," pungkasnya.
Baca juga: Pakde Karwo: Bangun SDM di Kota Probolinggo