Inovasi Robot Motif Batik Revolusioner Tingkatkan Produktivitas Batik Sidoarjo

Selasa, 16 Sep 2025 15:57 WIB
Reporter :
Ali Masduki
Pelatihan dan uji coba pembuatan motif batik dengan robot motif batik di IRT Batik Namiroh Sidoarjo. (Foto/Humas Unitomo)

jatimnow.com - Inovasi teknologi ramah lingkungan hadir untuk menyulut kembali semangat kearifan lokal di tengah perkembangan zaman. Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya bekerja sama dengan Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya berhasil menghadirkan mesin robot motif batik portabel yang mampu mengubah cara produksi batik tulis di industri rumah tangga (IRT) Batik Namiroh di Kelurahan Lemahputro, Kecamatan Sidoarjo.

Proyek yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek 2025 dengan tema “PKM Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Berbasis Green Economy di Kampung Batik Kabupaten Sidoarjo” ini berlangsung dari 9 Juni hingga 17 September 2025. Dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian seni batik tradisional, tim PKM menghadirkan solusi brilian yang menjembatani antara kesenian dan industri.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi IRT Batik Namiroh adalah produktivitas rendah, keterbatasan motif, serta kondisi produksi yang belum memadai. Dalam survei awal, ditemukan bahwa 90% produk masih berupa batik tulis sintetis dengan motif tradisional Madura, sementara proses pembuatan masih sangat manual.

Baca juga: Unitomo Kembangkan Batik Pamekasan, Ada Mesin Baru untuk Pengrajin

“Ruang produksi berada di pemukiman padat, tidak tertata. Malam diletakkan sembarangan, bahkan pelorot malam berdekatan dengan ruang galeri. Proses menggambar motif masih dilakukan di teras, dan menghaluskan kain pakai palu kayu, cara konvensional yang sangat melelahkan,” papar Ketua Tim PKM Unitomo, Yoosita Aulia.

Namun semua itu kini berubah. Tim menyematkan inovasi berupa mesin robot motif batik berukuran 60 x 100 cm, ringan dan mudah dipindah-pindahkan, sehingga dapat digunakan di berbagai sudut rumah produksi.

Keunggulan utama mesin ini terletak pada efisiensi waktu. Proses menggambar motif yang sebelumnya membutuhkan waktu hingga tiga minggu, kini bisa selesai hanya dalam tiga jam tanpa mengorbankan keaslian motif.

“Tujuannya agar proses menggambar motif batik tulis lebih cepat dan bervariasi. Mesin robot ini berukuran 60 x 100 sentimeter sehingga mudah dipindah-pindahkan. Jika cara manual butuh waktu hingga tiga minggu, mesin ini dapat menyelesaikan pola hanya dalam tiga jam,” ujar Yoosita Aulia.

Baca juga: Unitomo Serukan Persatuan di Tengah Isu Nasional

Lebih menjanjikan lagi, mesin ini mampu meningkatkan produksi hingga 40% dan mengurangi penggunaan malam hingga 30%, yang sekaligus mendukung prinsip ekonomi hijau (green economy).

\

Sebagai bentuk komitmen penuh, tim PKM secara resmi memberikan satu unit mesin robot motif batik kepada IRT Batik Namiroh sebagai aset berkelanjutan. Inovasi ini bukan semata-mata alat, tetapi jembatan bagi pengrajin untuk berinovasi.

“Kami berharap alat ini dimanfaatkan secara maksimal agar pengrajin dapat berkreasi dengan motif yang lebih beragam, termasuk membuat logo instansi yang sebelumnya sulit dilakukan dengan cara manual,” ujar Yoosita.

Baca juga: Unitomo Ukir Sejarah, Prodi Ilmu Hukum S1 dan S2 Raih Akreditasi Unggul BAN-PT

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada DPPM Kemdiktisaintek atas dukungan anggaran yang memungkinkan program tersebut terealisasi.

“Kami Tim PKM Unitomo menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada DPPM Kemdiktisaintek yang telah mendanai kegiatan PKM ini untuk tahun anggaran 2025,” tandasnya.

Dengan adanya mesin tersebut, produksi yang sebelumnya memakan waktu empat bulan kini dapat terselesaikan dalam tiga bulan. Meskipun menggunakan teknologi, proses manual tetap dilangsungkan untuk menjaga nilai historis dari batik sebagai warisan budaya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Sidoarjo

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler