jatimnow.com - Band indie pop asal Pasuruan, sweeter, resmi merilis debut mini album bertajuk “sweeter”. Proyek musik ini digagas oleh Awan (vokal, gitar/Gutswell) dan Revaldi (vokal, gitar/Trilogic). EP self-titled ini memotret berbagai kisah keseharian yang dekat dengan pengalaman banyak orang, tentang perasaan yang salah ditafsirkan, kesempatan yang terlewat, kehangatan persahabatan, hingga ironi hidup yang tak terduga.
Band sweeter adalah proyek musik pop asal Pasuruan yang diprakarsai oleh Awan (vokal, gitar) dari Gutswell dan Revaldi (vokal, gitar) dari Trilogic. Nama sweeter tercetus dari kebiasaan Awan yang mengurangi konsumsi gula, dengan harapan band ini tetap bisa menghadirkan hal-hal manis melalui lagu-lagu mereka.
Terinspirasi dari Weezer, Tony Molina, The Adams, serta band pop Indonesia akhir 90-an, sweeter meramu musik dengan melodi manis, lirik sederhana, dan energi jujur yang dekat dengan keseharian. Berawal dari rekaman lagu pertama “hantu” di rumah Revaldi, proses kreatif berkembang pesat hingga rampung empat lagu untuk debut mini album. Formasi kemudian diperkuat oleh Wahyu (bass, vokal), musisi sekaligus sound engineer, serta Maulid (drum) dari Gutswell, menjadikan sweeter semakin solid.
Baca juga: Band Pendatang Baru asal Malang Tawarkan Nuansa Fuzzy di Debut Single Alternatifnya
sweeter siap merilis debut mini albumnya pada September 2025 di berbagai DSP, didahului oleh rangkaian acara hearing session.
“Bagi saya, sweeter adalah cara untuk tetap merasakan hal-hal manis dalam hidup. Semoga mini album ini bisa jadi pengingat bahwa keseharian yang sederhana pun bisa kita rayakan dengan musik,” ujar Awan dalam rilisnya, Sabtu (27/9/2025).
EP self-titled dari band sweeter memotret berbagai kisah keseharian yang dekat dengan pengalaman banyak orang—tentang perasaan yang salah ditafsirkan, kesempatan yang terlewat, kehangatan persahabatan, hingga ironi hidup yang tak terduga. “ge er” bercerita soal jatuh hati karena merasa diperlakukan istimewa, padahal ternyata hanya prasangka belaka.
Lalu “hantu” lahir dari penyesalan saat gagal memberanikan diri menyapa seseorang di tengah festival, membuat sosok itu hilang bak bayangan. Sementara itu, “cerah” jadi dedikasi penuh syukur untuk teman yang selalu hadir memberi penguatan di segala situasi. Penutupnya, “ironi”, menegaskan bahwa kebahagiaan maupun masalah bisa datang tanpa diduga, dan semua itu layak dirayakan sebagai bagian dari perjalanan hidup. EP ini menjadi cerminan keseharian yang sederhana, jujur, dan apa adanya.
Baca juga: Bupati Trenggalek Rilis Single Kesrimpet di Hari Ulang Tahun
“Di EP sweeter ini, merupakan bentuk eksplorasiku dalam bermusik. Musik yang disuguhkan terasa sangat berbeda dari perjalanan bermusikku sebelumnya, baik ketika bersama band maupun dalam proyek soloku,” ungkap Revaldi.
EP sweeter digarap dengan penuh semangat kolaboratif oleh Awan Pamungkas dan Revaldi Arya Utomo yang menulis sekaligus mengaransemen seluruh lagu.
Proses produksi dimulai dengan rekaman lagu “Hantu” pada 8 November 2024, kemudian berlanjut hingga 25 Maret 2025 untuk lagu-lagu lainnya. Revaldi Arya Utomo turut menangani proses mixing, sementara tahap mastering dipercayakan kepada Wahyu Kurniawan dan rampung pada 27 Juni 2025. Mini album ini juga menghadirkan kejutan dengan kehadiran vokal tamu Baka-riz (vokalis Inidia mk.II) pada lagu “Ironi”.
Baca juga: Usung Konsep Trilogi, Ady Eks Naff Launching Lagu 'Hatiku Adalah Rumahmu'
Sisi visual tak kalah penting, dengan desain sampul yang digarap Yusi Yuansa dan dokumentasi foto band oleh Muhammad Fikri Haikal.
Setelah rilis EP sweeter, band ini juga akan berencana merekam ulang lagu dari band kolega mereka Inidia dan merilisnya sebagai album cover version.
“Kalau setelah rilis kami ada rencana rilis ulang album daur nya Inidia, semacam meramu ulang aja. Istilahnya sweeter yang cover Inidia dalam bentuk rilisan,” tutup Awan.