jatimnow.com - Seorang pria di Banyuwangi tewas setelah dihantam Kereta Api Probowangi dari arah Probolinggo-Banyuwangi, Rabu (17/10/2018).
Akibat kecelakaan itu, korban terlempar sejauh 20 meter dan sepeda motornya terseret hingga sejauh 700 meter dari lokasi tabrakan. Pria yang akhirnya diketahui bernama Mas'ud (70) itu, langsung dilarikan ke RSUD Blambangan.
Saksi mata di lokasi, Hamawi (50) mengatakan, waktu kejadian dirinya tengah tidur di samping rumahnya atau yang berjarak sekitar 20 meter dari pintu perlintasan KA tak berpalang pintu.
Baca juga: Truk Fuso Seruduk Rumah Warga di Bangkalan, Sopir Diduga Mengantuk
Ketika bangun, ia melihat ada kopyah (topi) tergeletak di dekat rel. Saat mendekati kopyah tersebut, ternyata ada pula kereta api yang berhenti berjarak sekitar 700 meter dari pintu perlintasan Bulusan, sebelum Stasiun Banyuwangi Baru.
"Mayatnya di timur rel, tak jauh dari topi itu," katanya kepada wartawan, Rabu (17/10/2018).
Mengetahui ada mayat tergeletak, Hamawi mengaku takut untuk mendekatinya. Meskipun akhirnya dia juga mendekati mayat tersebut.
"Lukanya di kepala," ujarnya seraya menunjuk kepala bagian belakang.
Baca juga: Niat Dipindah ke Tempat Teduh, Mobil Xpander Malah Masuk Masjid di Jember
Dari pantauan di lapangan, sejumlah aparat kepolisian tengah melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.
Diketahui pula, Mas'ud yang menjadi korban tabrakan itu terlempar dari titik perlintasan sekitar 20 meter. Sementara sepeda motor Supra Fit yang dikendarai korban, hancur setelah terseret hingga 700 meter dari pintu perlintasan tak berpalang pintu.
Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian di Banyuwangi belum bisa dikonfirmasi atas insiden yang merenggut nyawa Mas'ud.
Ditemui terpisah di kamar mayat RSUD Blambangan, menantu korban, Asmadi (48) mengatakan bahwa di pintu perlintasan kereta api Bulusan itu memang sering terjadi kecelakaan.
Baca juga: Adu Banteng Truk Vs Pikap Muat Roti di Sampang, 1 Orang Tewas
Sebab, perlintasan itu menjadi akses warga Kelurahan Bulusan, baik anak-anak hingga orang dewasa pergi berbelanja, sekolah maupun ke masjid.
"Ada 4 sekolah di sini yang melewati rel (pintu perlintasan kereta api, red) mulai TK, Madrasah, SD, dan MTs," pungkasnya.