jatimnow.com - Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi di Jatim Anwar Saddad enggan menanggapi pernyataan Sekjen Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto.
Hasto menilai bahwa masa depan kubu Prabowo-Sandi suram.
“Tadi ada bahasa dari kawan-kawan, istilahnya di sana madesu-masa depan suram. Karena di survei juga terlihat, ketika Gerindra naik, Demokrat melorot. Maka sikap Demokrat wajar, mungkin merasa masa depan suram di kubu Pak Prabowo dan Pak Sandiaga,” kata Hasto disela konsolidasi dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) kabupaten/kota se-Jatim, di markas TKD Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jumat (16/11/2018).
saddad ogah mengomentari tudingan itu, dengan alasan tidak ada waktu.
"Kita nggak ada waktu mengomentari statmen orang," kata Saddad saat dihubungi jatimnow.com.
"Kita tidak fokus ngomentari kubu sana, biarkan dia ngomong apa. biarkan saja. EGP-lah, emang gue pikirin," ujarnya.
Baca juga: Hasto: Masa Depan Suram di Kubu Prabowo-Sandi
Baca juga: Baliho '2024 Ikut Pak Jokowi' Disebut Sikap Politik yang Ambigu
Saddad yang juga anggota DPRD Jatim dari Gerindra ini juga tidak mengurus klaim yang disampaikan kubu tim Jokowi-KH Ma'aruf Amin.
"Silahkan mengklaim Pak Jokowi 100 persen elektabilitasnya, silahkan, biarkan saja. EGP, emang gue pikirin," cetusnya.
"Kita ini fokus pada rakyat. Fokus mencari solusi bagi persoalan yang dihadapi rakyat. Kita nggak mau omongin Pak Hasto mau bicara apa, masa depan suram, masa depan buram lah, silahkan," tambahnya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa timur ini menambahkan, pihaknya bekerja dengan tidak melihat dan mendengar apa yang dibicarakan kubu tim Jokowi.
"Kita bekerja tanpa melihat apa yang yang mereka bicarakan. Apa yang mereka tuduhkan kepada kita. kita nggak mau bicara berdasarkan omongan orang. Kita fokus apa yang kita lakukan," ujarnya.
"Sekarang ini seluruh kader Gerindra turun ke pelosok bawah bertemu langsung dengan masyarakat dan nggak ada urusan dengan Pak Hasto. Dan ngapain juga dia ngurusin kita. Memang apa dia nggak ada urusan. Berarti dia nggak ada urusan, makanya ngurusin kita, kan iya," jelasnya.
Baca juga: Relawan Jokowi di Jatim Mulai Beralih ke Prabowo, Sadad: Publik Bebas Menafsirkan