jatimnow.com - Mengatisipasi perburuan liar hewan penyu dengan tujuan untuk dijadikan hiasan atau souvenir, komunitas di Banyuwangi ini memiliki cara, yakni membuat replika berbagai jenis penyu.
Beranama Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), komunitas ini adalah kelompok pelestari penyu di Banyuwangi. Mereka menjaga mulai hewan bercangkang ini bertelur, menetas, menangkar, hingga melepas-liarkan tukik (penyu anakan) ke laut.
Setidaknya di Banyuwangi terdapat 4 jenis dari 6 jenis penyu di Indonesia. Diantaranya, Penyu Lekang, Sisik, Belimbing, dan Penyu Hijau. Dua penyu lainnya yakni, Penyu Pipih dan Penyu Tempayan.
Dadik, salah seorang anggota perajin mengatakan, untuk membuat replika penyu, dibutuhkan keuletan dan ketelatenan dalam membuatnya. Mulai dari menyiapkan bahan dasar seperti, resin, mil, dan katalis, serta tatakan (master pencetak yang terbuat dari silikon).
"Ketiga bahan itu dicampur dalam satu wadah, diaduk hingga merata kemudian di cetak dalam tatakan," kata Dadik saat ditemui di tempat kerjanya, Jl KH Wachid Hasyim, Banyuwangi Rabu (21/11/2018).
Pembina BSTF, Wiyanto Haditanojo mengaku bahwa alasannya membuat replika penyu yang biasanya dijadikan suvenir atau hiasan dinding tidak harus dengan cara membunuh penyu. Dalam membuat replika penyu, dirinya dibantu dengan 3 orang temannya Hanafi yang bagian mencetak penyu dan Adim yang bertugas melakukan pengecatan, serta Dadik.
"Ini saya buat persis sama dengan aslinya. Jadi tidak perlu lagi mengambil yang hidup di alam untuk di awetkan karena bisa merusak lingkungan," kata Wiwit sapaannya.
Sementara itu, keuntungan pembuatan replika penyu yang ada di Banyuwangi ini akan digunakannya untuk mendanai seluruh kegiatan pelestarian penyu di ujung timur Pulau Jawa ini. Karena, lanjutnya, selama ini seluruh pendanaan pelestarian penyu berasal dari kantong pribadi, beberapa donatur, dan dari CSR salah satu perbankan.
"Misi saya agar supaya pelestarian yang real itu bisa dilakukan. Seperti sosialisasi, penyelamatan telur dan juga penetasannya," ujarnya.
Wiwit berharap nantinya, dari hasil penjualan suvenir penyu tersebut dapat digunakan untuk melestarikan penyu dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk nelayan. Lebih-lebih, dapat menghentikan perburuan penyu sebagai hiasan.