jatimnow.com - Menjelang musim penghujan, masyarakat Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, yang mengatasnamanakan kelompok Kedungringin Menggugat, membentangkan surat terbuka kepada Presiden RI, Joko Widodo.
Surat terbuka berukuran empat kali enam meter persegi itu, terpampang di simpang tiga Cangkringmalang, jalan raya jurusan Surabaya-Probolinggo.
Isinya, memuat tentang kehawatiran masyarakat desa akan luapan Sungai Werati yang mampu menenggelamkan rumah-rumah dikala masuk musim penghujan.
"Tahun kemarin, banjirnya antara setengah sampai satu meter. Namun sekarang, 10 KM badan sungai sudah ditutupi tanaman eceng gondok. Coba bayangkan, setinggi apa banjirnya nanti," ujar Henry Sulfianto, Koordinator Kelompok Kedungringin Menggugat, Senin (26/11/2018).
Henry mengungkapkan, jika warga sudah lelah dengan janji manis yang tak terealisasikan alias dicueki dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan Provinsi Jawa Timur, khususnya Dinas Pengairan dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
"Mulai tahun 2009, kami sudah menyurati semua pihak terkait yang menangani Sungai Wrati, namun tak digubris. 2 kali hearing dengan DPRD Kabupaten Pasuruan pun tiada hasil," ungkapnya.
Hanya dengan membentangkan surat terbuka inilah yang masyarakat Kedungringin bisa lakukan. Sembari menunggu kehadiran negara untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Kami ini butuhnya, pemerintah segera bisa membersihkan eceng gondok di Sungai Wrati. Karna kalau normalisasi membutuhkan dana miliaran rupiah," sambungnya
Diketahui, tidak hanya Kedungringin yang mengeluhkan kondisi Sungai Wrati tersebut. Ada juga masyarakat Desa Cangkringmalang dan Desa Kedungboto yang wilayahnya juga dilewati aliran Sungai Wrati.
Baca juga: BG Skin Beri Solusi Urai Masalah Sampah Plastik di Pasuruan
Reporter: Mochamad Rois
Baca juga: Laskar Kamil Gelar Deklarasi Pemenangan Khofifah - Emil di Pasuruan