jatimnow.com - Meskipun terjadi aktivitas vulkanik, Gunung Ijen yang berada perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi masih stabil. Dari kawah mengeluarkan gas yang berbahaya, berupa gas belerang yang pekat. Gas tersebut dapat menyebabkan sesak napas dan dampak lainnya.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan tertulisnya menyatakan status Gunung Ijen masih Normal atau level I. Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan.
Laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Ijen PVMBG, terang dia, telah terjadi gempa hembusan satu kali, tremor non harmonik satu kali, gempa vulkanik dangkal 19 kali, gempa vulkanik dalam 2 kali dan gempa tektonik jauh 3 kali.
Baca juga: Kawah Ijen Keluarkan Gas Beracun, Wisatawan Dilarang Mendekat
Dengan adanya kejadian penyebaran gas beracun dari Gunungapi Ijen, masyarakat dan pengunjung/wisatawan/pendaki/penambang tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah maupun mendekati dasar kawah yang ada di puncak Gunungapi Kawah Ijen serta tidak boleh melakukan aktivitas apapun sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut.
"Akses menuju puncak kawah Gunung Ijen ditutup," terangnya.
Ia menerangkan, pada Rabu malam (22/3/2018) sekitar pukul 19.15 Wib, terjadi letusan freatik dan terdengar letusan 3 kali di Pondok Bunder yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari kawah Gunung Ijen.
Baca juga: Dinilai Aman dari Gas Beracun, Wisata Gunung Ijen Kembali Dibuka
Kemudian sekitar pukul 20.30 Wib beberapa warga Dusun Margahayu Desa Kalianyar Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso mengalami keracunan gas belerang. Warga merasakan sesak nafas dan adanya muntah-muntah.
Sebanyak 30 orang warga dirawat akibat terpapar gas belerang pekat dan dirawat di puskesmas dan rumah sakit yaitu 24 orang di Puskesmas Sempol, 4 orang di Puskesmas Tlogosari dan 2 orang di rujuk ke RS Koesnadi Bondowoso. Kondisi pasien makin membaik.
Sebanyak 178 jiwa warga sudah dievakuasi dari 4 dusun terpapar yaitu Dusun Margahayu, Dusun Krepekan, Dusun Watucapil dan Dusub Kebun Jeruk ke tempat aman di masjid Sempol, di rumah warga dan di puskesmas. Tidak semua warga dari dusun bersedia dievakuasi. Bau menyengat mulai berkurang.
Baca juga: Belum Aman Bagi Wisatawan, Gunung Ijen Masih Ditutup
BPBD Bondowoso bersama TNI, Polri, SKPD, SAR, Tagana, dan relawan mengevakuasi warga. 25 ribu masker dibagikan ke warga. 20 mobil ambulan dari sejumlah Puskesmas disiagakan di sekitar Desa Sempol. Dapur umur dan pos kesehatan telah didirikan.
"Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD dan PVMBG dalam penanganan dampak gas beracun Gunung Ijen," tulisnya.
Reporter: Irul Hamdani
Editor: Budi Sugiharto