Pixel Codejatimnow.com

GP Ansor Apresiasi Pemprov Jatim Cairkan Bosda Madin

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim, Moh Abid Umar atau Gus Abid
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim, Moh Abid Umar atau Gus Abid

jatimnow.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur menyatakan akan bersinergis dengan kepemimpinan baru Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim, Moh Abid Umar atau Gus Abid.

Gus Abid menganggap Khofifah-Emil merupakan pemimpin yang dipilih rakyat Jawa Timur secara demokratis dengan 9 program Nawa Bhakti Satya yang diusung keduanya.

"Kami sudah bertemu Ibu Gubernur dan Pak Wagub di Gedung Negara Grahadi. Bahkan Ibu Gubernur mempersilahkan agar penutupan Rakerwil Ansor Jatim dilaksanakan di Grahadi. Ini tentu sebuah kehormatan bagi kami," ujar Gus Abid yang ditemui di sela Rakerwil GP Ansor Jatim di Hotel Inna Simpang, Rabu (13/3/2019).

Cucu KH Zainuddin Djazuli ini menambahkan, selain latar belakang keduanya (Khofifah dan Emil) adalah kader-kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU), nantinya dukungan itu akan diberikan pihaknya secara proporsional dan kritis.

Baca juga:
Pj Gubernur Jatim Adhy Apresiasi Kemandirian Muhammadiyah Membangun Negara

"Bu Khofifah itu ibaratnya ibu bagi kita. Masak iya kita gak dukung ibu kita sendiri," imbuhnya.

Alumni Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) ini menjelaskan, program Nawa Bhakti Satya yang diusung Khofifah-Emil adalah program yang bagus dan senafas dengan Jawa Timur sebagai provinsi yang religius. Ia mencontohkan tunjangan bagi hafidz dan hafidzah yang akan diberikan oleh gubernur pada bulan ini.

Total ada sekitar 4.000 penghapal Al Quran yang akan mendapatkan tunjangan sebesar Rp 2 juta per tahun dari Pemprov Jatim. Jumlah itu akan bertambah menjadi 10.000 orang sesuai janji kampanye.

Baca juga:
Pesan Pj Gubernur Adhy di PKA dan PKP: Jadi Problem Solver, Buat Inovasi

Mereka tersebar di sejumlah pondok pesantren yang ada di Jawa Timur. Menurut Gus Abid, langkah itu merupakan bentuk perhatian nyata dari gubernur terhadap pendidikan spiritual serta pembentukan karakter generasi penerus bangsa.

"Saya dengar Bosda Madin (Bantuan Operasional Sekolah Daerah Madrasah Diniyah) juga akan dicairkan bulan ini. Ini membuktikan Ibu Gubernur tidak hanya memperhatikan sekolah umum tapi juga sekolah agama dan pondok pesantren. Ini tentu sebuah kemajuan yang berarti buat Jawa Timur," pungkasnya.