Pixel Codejatimnow.com

Bude Karwo Terima Penghargaan Peduli Anak dan Perempuan dari UNICEF

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Pemberian penghargaan dari UNICEF
Pemberian penghargaan dari UNICEF

jatimnow.com - Nina Soekarwo, istri mantan Gubernur Jatim Soekarwo atau yang biasa disapa Bude Karwo mendapat penghargaan Mitra Sahabat Anak oleh United Nation’s Children Fund atau UNICEF.

Penghargaan tersebut diterima Nina karena dinilai peduli dan memberikan perhatian dalam isu kesejahteraan dan perlindungan anak saat pengabdiannya sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh UNICEF Representative to Indonesia, Debora Comini, kepada Nina Soekarwo di kegiatan yang bertajuk High Tea with Women Leader, Mencari Inovasi Pencegahan Perkawinan Anak di Surabaya, Jumat (22/3/2019).

"Penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya untuk tidak pernah berhenti berkarya dan memperjuangkan hak-hak anak dan perempuan terutama di Jatim," katanya usai menerima penghargaan tersebut.

Selain pemberian penghargaan tersebut, acara ini juga menjadi sebuah forum diskusi tentang kondisi perempuan yang menikah di usia belia atau masih tergolong usia anak.

Merujuk data, perkawinan usia anak (19 tahun ke bawah) di Jawa Timur tahun 2017 mencapai 30.034 dari total 204.079 pernikahan semua usia. Tujuh dari 38 Kabupaten di Jawa timur memiliki prevalensi perkawinan usia anak lebih dari 20%.

Dalam diskusi tersebut, perempuan yang akrab disapa Bude Karwo itu juga berbagi pengalaman serta memberikan pandangan dan masukan kepada UNICEF, serta sejumlah elemen masyarakat peduli hak anak.

Menurutnya, perkawinan usia anak harus dicegah karena dapat menyebabkan putus sekolah, instabilitas di dalam membangun keluarga, sampai terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Dari sisi ekonomi, pernikahan anak sering kali menimbulkan adanya siklus kemiskinan yang baru. Sedangkan dari sisi sosial, pernikahan anak juga berdampak pada potensi perceraian dan perselingkuhan di kalangan pasangan muda yang baru menikah. Hal ini dikarenakan emosi yang masih belum stabil sehingga mudah terjadi pertengkaran.

"Untuk itu berbagai upaya harus terus dilakukan untuk mencegah perkawinan usia anak, baik dengan pembinaan atau sosialisasi  tidak hanya kepada orang tua tapi juga remaja. Selain itu, masyarakat juga harus ikut aktif dan peduli," katanya.

Sementara itu perwakilan UNICEF menyampaikan komitmennya untuk siap berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mencegah pernikahan dini. Harapannya anak-anak Jatim dapat menikmati kebahagiaan di masa muda.

Baca juga:
Pj Gubernur Adhy Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Dukung Ekonomi Hijau