Pixel Code jatimnow.com

Pengakuan Pembina Pramuka Cabul: Pernah Jadi Korban hingga Kepuasan

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Arry Saputra
Memet, pembina pramuka cabul saat diamankan di Mapolda Jatim
Memet, pembina pramuka cabul saat diamankan di Mapolda Jatim

jatimnow.com - Rahmat Santoso Slamet alias Memet (30), pembina pramuka yang mencabuli 15 anak didiknya mengaku sudah beraksi sejak tahun 2016. Warga Kupang Segunting itu juga mengaku melakukan pencabulan untuk mendapat kepuasan.

"Pertama kali tahun 2016, anak kelas 2 SMP. Saya melakukannya karena dorongan mendapatkan kepuasan," aku Memet di Mapolda Jatim, Selasa (23/7/2019).

Memet juga mengakui bahwa 15 anak didik yang dicabulinya itu rata-rata berusia 14-16 tahun. Namun ia berdalih bahwa tidak ada unsur ketertarikan terhadap korban dan hanya untuk kepuasan semata.

"Saya tidak ada maksud ketertarikan. Saya pernah jadi korban pelecehan," ungkapnya.

Baca juga:  

Baca juga:
Bejat! Pembina Pramuka di Ngawi Setubuhi Dua Anak Didiknya

Untuk melancarkan aksi cabulnya, Memet kemudian membentuk Grup Inti Pramuka dengan nama Minion. Setiap anak didik yang ditunjuk masuk dalam grup inti tersebut akan mendapat pembinaan khusus di rumahnya. Padahal, grup itu ia bentuk hanya untuk mengelabuhi para korban.

"Iya, hanya dikasih gelar tim inti di pramuka," ujarnya.

Sebelumnya, Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana menyebut, grup inti itu dibentuk pelaku hanya sebagai modus melancarkan aksi pencabulannya.

Baca juga:
Photo Talk: Pembina Pramuka Cabuli 15 Anak Didik

"Selain membuat dirinya puas dengan mencabuli anak didiknya, pelaku juga menyuruh anak didiknya melakukan tindakan seksual antar sesama jenis," ungkap Festo.

Festo melanjutkan, timnya masih melakukan pengembangan atas kasus tersebut untuk mengungkap korban-korban lain. Sebab anak didik pelaku sepanjang 2016-2019 berjumlah ratusan. Apalagi didapat fakta bahwa selama itu, pelaku membina pramuka di 6 sekolah, yaitu SMP dan SD.