Pixel Codejatimnow.com

Khofifah Minta Gugus Tugas di Jatim Kerja Keras Tangani Covid-19

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta tidak perlu ada polemik dalam penanganan wabah Virus Corona (Covid-19). Seluruh perangkat petugas diminta mengusung niat ijtihad (usaha yang sungguh-sungguh) dalam bertugas.

"Mungkin ada yang nggak menyangka saya koordinasi dengan tim gugus tugas terutama dari Pemprov Jatim. Sampai tadi (kemarin) malam kita hingga setengah dua belas melakukan koordinasi dan saya sampaikan niatkan ini ijtihad. Ijtihad adalah bekerja keras dan bersungguh-sungguh, itu bahasa saya kepada tim dari pemprov," ujar Gubernur Khofifah saat jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Sabtu (2/5/2020).

Gubernur Khofifah mengutip kata bijak dari Imam Ghozali-ulama ahli pikir, ahli filsafat bahwa salah satu tugas pemimpin di lini apapun, di level apapun adalah melindungi nyawa dan jiwa rakyatnya.

"Ini tugas kita semua. Jadi atas dasar kewajiban kita melindungi nyawa dan jiwa rakyat yang ada dalam lingkup kepemimpinan kami semua," tuturnya.

"Niatkan ini ijtihad, bekerja keras dan sungguh-sungguh. Itu bahasa saya kepada tim pemprov. Ini tugas kita semua. Jadi atas dasar kewajiban kita lindungi nyawa dan jiwa rakyat," terangnya.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Gubernur Khofifah juga menceritakan dr Joni Wahyuadi selaku Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur yang sempat bernegosiasi dengan pemilik hotel di depan dirinya terkait penanganan kasus Corona yang menimpa para pekerja di pabrik rokok PT HM Sampoerna Kali Rungkut, Surabaya.

"Di depan saya dr Joni negosiasi dengan pemilik hotel di mana karyawan itu dilakukan observasi karena terkonfirmasi positif. Agak keberatan hotel yang bersangkutan," ungkapnya.

"Sampai besok pagi kita siapkan rumah sakit untuk rujukan dan seterusnya, betapa kita masuk koordinasi sangat teknis, sifatnya tidak melihat dia dari level dari mana, karena kewajiban kita memberikan perlindungan atas nyawa dan jiwa masyarakat," paparanya.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Ia menerangkan, ada satu etos kerja yang ingin dibangunnya, bukan semata-mata karena tugas pokok dan fungsinya, tapi ada tanggungjawab ukhrowiyah.

"Saya mohon kita tidak berpolemik, karena yang kita lakukan bagaimana mencarikan jalan solusinya," tambahnya.