Pixel Codejatimnow.com

Wabah Virus Corona

Lapor Via Online, Warga Banyuwangi Dapat Bantuan Sembako

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Laporan online warga Banyuwangi untuk mendapat bantuan sosial
Laporan online warga Banyuwangi untuk mendapat bantuan sosial

jatimnow.com - Masyarakat yang melapor melalui sistem bantuan sosial Pemkab Banyuwangi secara online bisa mendapatkan bantuan sembako.

Warga bisa mendaftarkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak namun belum menerima bantuan apapun.

Salah seorang warga Kecamatan Genteng, Ali Muchsin, penjual sayur dari hasil kebunnya sendiri mengaku jika pendapatannya menurun drastis sejak pandemi Covid-19.

"Pendapatan turun. Istri saya mendengar program pelaporan online ini. Lima hari lalu dia mendaftarkan saya, dan Alhamdulillah disetujui. Dan kemarin kami terima bantuannya," kata Ali, Kamis (21/5/2020).

Nurul Afianti, warga lainnya, juga bersyukur pada sistem pelaporan online. Ia mengaku, pemasukan keluarga dari usaha warungnya juga menurun.

"Saya coba melapor lewat program ini empat hari yang lalu, Alhamdulillah sekarang sudah menerima bantuan," kata Nurul.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan hingga 21 Mei, ada 5.500 warga yang melapor online. Tapi sekitar 1.000 orang tertolak otomatis karena ketika disilangkan nomor induk kependudukannya (NIK), terdeteksi sudah mendapat bantuan.

Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

Misalnya, ada anak mengusulkan dirinya, tetapi bapaknya sudah tercatat di sistem Smart Kampung sebagai penerima BST Kemensos, otomatis tertolak. Karena sistem terintegrasi satu keluarga.

"Maka sekarang ada 4.500 pelapor yang diverifikasi. Ada yang sudah tuntas, seperti kemarin disalurkan ke 418 orang untuk Kecamatan Genteng. Hari ini 200 orang untuk kecamatan kota, terus lanjut besok kecamatan lain," ujarnya.

Anas menambahkan, distribusi bantuan dari pelaporan online ini dibagi dalam tahap-tahap pengiriman yang di kluster per kecamatan. Karena tidak mungkin dikirim satu per satu setiap hari.

"Jadi langsung dalam sehari, kita distribusikan sekian ratus paket biar efektif dan efisien. Maka bisa jadi yang melapor 7 hari lalu, waktu menerima sembakonya bareng dengan yang baru melapor 4 hari," ujarnya.

Baca juga:
KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi

Sejak pertengahan Mei, Banyuwangi membuka pelaporan online untuk mengakomodasi warga terdampak yang belum dapat bantuan. Total ada 269.000 keluarga penerima bansos dari pusat, provinsi, sampai kabupaten.

"Namun karena dampak pandemi ini dinamis dari hari ke hari, maka warga terdampak yang belum menerima bantuan bisa mengakses pelaporan online. Bisa mendaftar sendiri, bisa mengusulkan orang lain. Untuk jalur konvensional, bisa lapor ke kantor desa, kelurahan, kecamatan," jelas Anas.