jatimnow.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyediakan panduan melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri lengkap dengan format naskah khotbah guna memudahkan masyarakat yang beribadah di rumah.
Panduan melaksanakan Salat Idul Fitri tersebut bisa diakses melalui website resmi Pemprov Jawa Timur. Di sana terdapat panduan melaksanakan ibadah lengkap dengan naskah khotbah untuk dibaca sebagai rukun Salat Idul Fitri.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan sebagaimana dianjurkan oleh Wakil Presiden RI dan juga dari MUI serta Kemenag, daerah yang masuk kategori zona merah atau di antara warganya terinfeksi Covid-19, maka dianjurkan untuk Salat Idul Fitri di rumah saja.
"Daerah yang sudah ada warganya yang terkonfirmasi positif maka diharapkan Salat Idul Fitri di rumah masing-masing. Dan kita siapkan format naskah khotbah di website Pemprov Jatim," kata Gubernur Khofifah dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (23/5/2020).
Dalam website tersebut, masyarakat bisa menjadikannya acuan saat Salat Idul Fitri di rumah. Misalnya dalam satu keluarga menggelar Salat Idul Fitri di rumah dengan saling berbagi peran antara imam dan juga khotib.
Dengan harapan meski tidak bisa salat di masjid, namun kekhidmatan merayakan hari kemenangan tidak berkurang.
"Dengan begini kami berharap agar seluruh masyarakat tidak kehilangan khidmadnya merayakan 1 Syawal," ujarnya.
Gubernur Khofifah juga meminta kepada masyarakat untuk bersilaturahmi di hari Idul Fitri kali ini dengan cara online saja.
Ini dikarenakan silaturahmi dengan cara bertatap muka, berkerumun dan juga bersalam-salaman menjadi hal yang berisiko tinggi terhadap adanya transmisi virus.
"Kami mengimbau dengan sangat agar warga Jatim untuk tidak melakukan silaturahmi dari rumah ke rumah. Karena saat ini persentase orang tanpa gejala (OTG) di Jawa Timur kian meningkat, mencapai 34 persen," kata Khofifah.
Ia mewanti bahwa saat ini pertumbuhan kasus orang terinfeksi covid-19 masih terus meningkat dan harus diantisipasi oleh seluruh pihak.
Baca juga:
Ibadah Salat Idul Fitri di Masjid Al Akbar Surabaya Diikuti 40.000 Jemaah
Oleh sebab itu dalam merayakan 1 Syawal kali ini ia mengimbau dengan sangat agar silaturahmi dilakukan secara online.
"Apalagi besok itu sudah perpekan. Biasanya saat perpekan itu pasar-pasar tradisional itu padat. Maka Minggu kemarin kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pemda dan pengelola pasar agar pasar tradisional itu di-manage dengan aman sehingga perdagangan bisa tetap jalan tapi orang tidak berkerumun," kata Khofifah.
Dengan tetap memperhatian ketat protokol kesehatan, ia berharap agar masyarakat tetap bisa terjaga dari penyebaran covid-19.
Gubernur dan Wagub Tak Gelar Open House
Selain menganjurkan untuk bersilaturahmi secara online saja, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menggelar open house sebagaimana dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya open house saat lebaran Idul Fitri dilakukan di Gedung Negara Grahadi dan juga di kediaman pribadinya di kawasan Jemursari.
Baca juga:
101 Titik Salat Idul Fitri di Surabaya Pada Jumat 21 April 2023
Akan tetapi khusus tahun ini karena sedang pandemi covid-19 maka open house ditiadakan untuk mencegah kerumunan.
"Setiap kerumunan punya potensi penularan virus. Maka di 1 Syawal 1441 H ini silaturahmi secara online saja. Di Grahadi juga kami pastikan tidak akan ada open house seperti tahun lalu. Saya tidak melakukan open house, baik di Grahadi maupun di kediaman pribadi," tegas Khofifah.
Sebab biasanya saat open house masyarakat Jatim dari banyak daerah datang ke Grahadi dan melakukan halal bi halal. Mereka bisa datang bahkan dari pelosok Jawa Timur.
"Pak Wagub juga begitu. Kami sepakat tidak menggelar open house," tambahnya.
Ia mengajak seluruh warga Jatim untuk sama-sama berdoa agar badai covid-19 bisa cepat berlalu. Dan semua aktivitas bisa kembali normal seperti sebelum terjadi pandemi.
URL : https://jatimnow.com/baca-26714-tak-gelar-open-house-khofifah-imbau-silaturahmi-secara-online