Pixel Codejatimnow.com

Bupati Anas Dorong Warga di Banyuwangi Buat Kebun Hidroponik

Editor : Redaksi  
Kebun hidroponik di Banyuwangi
Kebun hidroponik di Banyuwangi

jatimnow.com - Memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk bercocok tanam menjadi populer di masa Pandemi Virus Corona.

Sebab selain bisa membunuh waktu luang saat di rumah saja, kegiatan ini juga bisa menghemat pengeluaran untuk bahan pangan.

Manfaat itu benar-benar dirasakan oleh seorang Rina Covi Cahyani. Perempuan yang tinggal di Desa Watukebo Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi ini memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya menjadi kebun mini.

Ribuan flora dari ratusan jenis tanaman memenuhi kebun seluas 1.200 meter persegi tersebut.

"Dulunya ini adalah petak sawah peninggalan orang tua. Sawah ini selalu tergenang air, sehingga tidak produktif. Lalu terbersit untuk dibuat kebun. Apalagi kami suka bercocok tanam," kata Rina dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (27/7/2020).

Akhirnya, dengan berbekal hobi Rina bersama suaminya mulai mengubah lahan sawah menjadi kebun. Berbagai macam flora ditanam di kebun yang kini bernama Cahaya Hydro Farm. Mulai dari jenis tanaman polowijo, bunga, tanaman bunga dalam pot (tabulampot), maupun toga.

"Setidaknya, kini ada 100 jenis lebih tanaman yang tumbuh di kebun tersebut. Semua kami kelola secara organik, memanfaatkan pupuk organik,” jelas Rina.

Kebun yang dikelola Rina pun juga terlihat menarik. Terbatasnya lahan, menjadikan Rina dan suaminya mendesain kebun ini secara kreatif. Ada yang memanfaatkan pipa paralon sebagai media tanam, hingga menanam di gantungan sepatu.

"Sudah banyak yang belajar ke sini, termasuk mahasiswa fakultas pertanian. Mereka belajar produksi sampai pasca panen. Tak sedikit wisatawan juga kemari,” kata Rina.

Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

Rina mengaku banyak yang dia dapat saat mengelola kebun hidroponik ini. Selain sarana menyalurkan hobi, dia juga mendapat manfaat ekonomis dari aktivitas ini.

"Minimal semua kebutuhan dapur kami penuhi sendiri, tidak perlu belanja. Mulai dari sayur, rempah, bahkan juga ikannya. Karena kami juga memelihara lele nila. Kami juga jual ikan koi. Kami pun bisa berhemat, karena sedikit keluar uang untuk kebutuhan makan sehari-hari," kata Rina.

"Selain itu, secara kesehatan kami merasa lebih aman, karena asupan kami dijamin organik yang tentunya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Apalagi pandemi semacam ini, dimana daya tahan tubuh sangat dibutuhkan," tambahnya.

Apa yang dilakukan Rina ini mendapat apresiasi dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Anas berharap agar semua keluarga mulai meniru apa yang dilakukan Rina dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya.

Baca juga:
KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi

"Ini cara yang menarik. Kebutuhan makan keluarga dicukupi sendiri, selain itu juga kualitas penanamannya juga terjaga. Bagi saya, ini adalah bentuk ketahanan keluarga. Para ibu kami harap dapat mengikuti langkah semcam ini," kata Anas.

Anas pun berpesan kepada Rina agar terus mengembangkan usahanya. Misalnya dengan membuat paket wisata hidroponik. Karena, menurut Anas, ke depan wisata sehat semacam ini diminati oleh wisatawan.

"Bila dikembangkan ini bisa untuk tamu-tamu khusus, seperti vegetarian atau mereka yang fanatik dengan makanan organik. Buka saja paket wisata hidroponik sehat. Siapkan dengan paket makanan organik. Saya yakin ini akan berkembang," ujar Anas.

"Saya juga minta Dinas Pertanian untuk terus mengedukasi warga agar memanfaatkan lahan pekarangannya, dan bila ada yang potensi berkembang terus didampingi," imbuh Anas.