jatimnow.com - Warga di Morokrembangan yang mayoritas bekerja sebagai nelayan wadul atau mengadu ke Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Minggu (2/8/2020).
Di sela senam sehat berjemur di sore hari yang dilakukan Relawan Machfud Arifin Arek Suroboyo (Remaas) di Lapangan RW 8, Morokrembangan, warga menyampaikan minimnya fasilitas mandi cuci kakus (MCK), kebutuhan air bersih hingga lapangan tempat olah raga dan kegiatan warga kampung yang sering banjir saat air laut pasang.
"Kalau musim air laut pasang, airnya masuk ke kampung. Ini ada pintu air, tapi ini sudah dalam kondisi rusak. Sudah kita laporkan tiga bulanan, semenjak ada pandemi ini akhirnya break pembangunan," ujar Ketua RW 8 Morokrembangan, Ladri.
Warga juga mengeluhkan minimnya air bersih serta warga banyak tidak memiliki fasilitas MCK.
"Rata-rata warga di sini tidak punya MCK, karena kondisi perkampungan yang sempit. Warga kalau buang hajat (buang air besar) di MCK umum," ungkapnya.
RW 8 ini jumlah penduduknya sekitar 2.100 jiwa. Sedangkan fasilitas MCK ada 4 titik. Di setiap titiknya ada 4 ruang buang air besar. Dari 4 titik tersebut, hanya tiga titik yang berfungsi. Sedangkan satu titik masih dalam tahap renovasi.
Ladri berharap kepada Machfud Arifin, jika nantinya terpilih sebagai wali kota Surabaya agar dapat memenuhi fasilitas umum warga.
Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin bersama warga Kampung Nelayan Morokrembangan
"Harapan saya nantinya Pak Machfud Arifin menjadi wali kota, saya berharap untuk fokus di lapangan ini dibantu ditinggikan supaya seperti di tempat lain, bisa menjadi tempat futsal, voli atau kegiatan senam dan lainnya," ujarnya.
"Di sini setiap air pasang kan tenggelam, jadi nggak bisa dimanfaatkan. Ketika lapangannya tenggelam, kita pinjam lapangannya Angkatan Laut," tambahnya.
Menurutnya, persoalan banjir air pasang ini juga disampaikan ke Musrenbang Kelurahan. Namun sampai sekarang belum ada realisasi.
Selain menyapa warga, Machfud Arifin juga melihat proses pengasapan ikan yang dilakukan kaum ibu-ibu perkampungan nelayan Morokrembangan.
Ikan tersebut juga ada yang bukan hasil dari tangkapan para nelayan Morokrembangan. Agar perekonomian warga tetap berjalan, mereka belanja ikan di Pasar Pabean Surabaya dan diasap di perkampungan nelayan ini.
Calon Wali Kota Surabaya yang diusung koalisi 8 partai ini juga berinteraksi dengan ibu-ibu yang sedang melakukan pengasapan ikan. Mereka berharap ketika Machfud Arifin menang, agar tidak lupa dengan kebutuhan fasilitas warga seperti air bersih hingga MCK.
"Kalau dicoblos menang, jangan lupa ya," cetus seorang ibu saat berinteraksi dengan Machfud Arifin.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Setelah menyapa warga kampung nelayan dan ibu-ibu senam sehat berjemur di sore hari, Machfud Arifin melanjutkan perjalanan ke kawasan pesisir Tambak Wedi dekat Jembatan Suramadu.
Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin menyapa warga Tambak Wedi
Di lokasi acara yang digelar dari Partai Demokrat ini, Machfud Arifin juga mendapatkan keluhan dari warga.
"Anak-anak sekolah supaya diperhatikan lah," ujar seorang ibu di lokasi Tambak Wedi.
Mendapatkan berbagai keluhan dari warga kampung neyalan Morokrembangan hingga Tambak Wedi, mantan Kapolda Jawa Timur ini menegaskan, semuanya itu masuk dalam programnya sebagai wali kota Surabaya ke depan, untuk menjadikan Surabaya menjadi kota yang maju dan warganya makmur.
"Di kampung nelayan Morokrembangan tadi saya lihat memang kendalanya terutama air. Aktivitas di sana pengasapan ikan, ikannya juga kebanyakan bukan bersumber dari sana, ada satu jenis ikan yang di sana, tapi yang lain beli di Pasar Pabean," papar Machfud Arifin.
Machfud Arifin berharap, tempat usaha pengasapan ikan seperti di Morokrembangan ke depannya perlu ditata yang rapi, indah dan menjadi salah satu tempat wisata kuliner.
"Kalau bisa tempat pengasapan menjadi tempat wisata kuliner, tempat wisata yang bagus," tuturnya.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Machfud Arifin turun ke bawah untuk melihat dan mendegar aspirasi warga. Dia berharap ke depan perkampungan nelayan tidak mengalami banjir.
"Di sini juga sama. Di Tambak Wedi juga terkait masalah banjir. Saluran airnya nggak konek. Wisata juga nggak ada. Yang di Morokrembangan, pintu airnya juga rusak, plengsengannya rusak. Ini harus menjadi prioritas dan diutamakan," tambah Machfud Arifin.
Selain persoalan banjir, juga ada persoalan sosial lainnya yang dikeluhkan warga seperti masalah kemiskinan.
"Warga yang meninggal dunia malah dikasih (bantuan), sedangkan yang masih hidup harusnya mendapatkan haknya, malah tidak dapat. Ini yang menjadi persoalan setiap ketemu warga ya begitu," tambah arek asli Ketintang, Surabaya ini.
"Ini (penyelesaian ekonomi, sosial) yang harus diutamakan, bukan hanya sekedar keindahan. Tapi kebutuhan masyarakat dasar yang harus diberikan," terangnya.
Machfud Arifin yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan di Polda Jatim ini punya keyakinan, Surabaya ke depan menjadi lebih maju dengan masyarakatnya yang sejahtera.
"Saya punya feeling dan keyakinan, Surabaya menjadi maju kotane, makmur wargane," tegasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-28501-ketika-machfud-arifin-blusukan-ke-kampung-nelayan-morokrembangan