Pixel Codejatimnow.com

Pilkada Banyuwangi 2020

Sederet Langkah Ipuk Beri Pendampingan Pekerja Migran dan Keluarganya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Narendra Bakrie
Pendampingan pekerja migran dan keluarganya dari Ipuk Fiestiandani
Pendampingan pekerja migran dan keluarganya dari Ipuk Fiestiandani

jatimnow.com - Calon Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berikan perhatian terkait perlindungan bagi pekerja migran yang bekerja di luar negeri.

"Perlindungan pekerja migran tanggung jawab kita semua. Karena itu kami akan perkuat sistem pendampingan pekerja migran dan keluarganya. Itu sudah masuk dalam program kami," kata Ipuk saat mengunjungi kelompok eks pekerja migran di Desa Kedung Gebang, Tegaldlimo, Banyuwangi, Rabu (21/10).

Di kelompok yang menamakan diri 'Sukses Migran' ini, terdapat lebih dari 70 mantan pekerja migran. Mereka mengembangkan usaha roti, makanan ringan, kue kering, dan sebagainya.

"Ibu-ibu di sini sangat kreatif. Banyak produk yang dihasilkan seperti roti, olahan makanan kering, dan lainnya. Rasanya juga enak. Ke depan pendampingan harus diperkuat," jelasnya.

Ipuk mengusung program pendampingan para pekerja migran berbasis desa, sehingga dapat bersinergi dengan program-program pemerintah. Tidak hanya para mantan pekerja migran, namun juga keluarga dari pekerja migran yang masih aktif bekerja di luar negeri.

Ipuk siap memfasilitasi para mantan pekerja migran maupun keluarga pekerja migran untuk membuat usaha, dan bagi yang telah memiliki usaha, bisa dimasukkan dalam program 'UMKM Naik Kelas', sehingga mendapat pendampingan yang intens, stimulant bantuan alat usaha, berbagai sertifikasi gratis, pemasaran, dan sebagainya.

"Dengan usaha yang berkembang di sini, kita besarkan usaha kawan-kawan mantan pekerja migran dan keluarga pekerja migran agar kesejahteraannya meningkat, tidak harus bolak-balik kembali bekerja ke luar negeri," kata Ipuk.

"Selain itu juga akan diperkuat sinergi dengan berbagai program untuk pekerja migran, baik dari organisasi non-pemerintah maupun pemerintah provinsi dan pusat," kata Ipuk.

Untuk pekerja migran, menurut Ipuk, yang juga dibutuhkan adalah perlindungan dan pelayanan. Di Banyuwangi telah ada Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) khusus pekerja migran di Mal Pelayanan Publik.

Baca juga:
International Tour de Banyuwangi Ijen Digelar Kembali, Catat Tanggalnya!

LTSA ini untuk memberi kepastian dan efektivitas pelayanan migrasi para pekerja migran, dengan mempermudah pengurusan dokumen dalam satu tempat sehingga menghemat biaya dan waktu.

Koordinator kelompok Sukses Migran, Ita Retna sependapat dengan apa yang disampaikan Ipuk. Menururnya, tujuan dari Sukses Migran ini agar para pekerja migran tidak kembali lagi bekerja ke luar negeri.

"Tujuannya agar mereka bisa bekerja di Banyuwangi. Memiliki usaha di Banyuwangi," ujar Ita yang merupakan mantan pekerja migran.

Ita bercerita pada 2010 pergi ke Hongkong untuk bekerja selama lima tahun.

Baca juga:
Menengok Kampung Jamur di Banyuwangi, Raup Omzet Rp360 Juta Per Bulan

"Sekarang saya berusaha agar tidak pergi lagi ke Hongkong, supaya bisa merawat anak, suami, dan keluarga," kata Ita.

Pada 2016 Ita dan ibu-ibu sesama mantan pekerja migran di desanya, membentuk komunitas 'Sukses Migran', dengan berbagai jenis usaha. Ada 20 anggota dengan masing-masing memiliki 5 anggota yang dibina.

"Kini produk-produk kami mulai banyak pesanan. Sekarang sudah bisa kirim ke Bali dan ke luar negeri," jelas Ita sambil berharap ke depan pemerintah lebih perhatian terhadap para pekerja migran dengan memberikan pendampingan agar usaha mereka lebih berkembang.