jatimnow.com - Pengaduan pelanggaran pilkada di Kabupaten Ponorogo sudah beberapa yang masuk ke Bawaslu, polres maupun kejaksaan setempat.
Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana mengatakan bahwa pihaknya bisa jadi akan mengevaluasi polres dan kejaksaan negeri (kejari) setempat. Karena mengevaluasi atau melakukan fungsi pengawasan terhadap polri dan kejaksaan adalah bagian dari tugas Komisi III.
"Komisi III itu kan bagiannya polri dan kemudian kejaksaan. Nah ketika ditarik ke kabupaten, itu kan polres dan kejari," ujar Eva, Sabtu (7/10/2020).
Eva menambahkan, terkait dengan pilkada, pengawasan Komisi III kepada polri dan kejaksaan tidak hanya untuk Ponorogo. Komisi III sudah meminta polri dan kejaksaan di seluruh daerah menjaga netralitas dalam pilkada.
"Terlebih saat kita melakukan rapat kerja dengan polri atau dengar pendapat polri, itu memang saya pribadi sebagai anggota Komisi III Fraksi NasDem, kita minta kepada kapolri untuk menjaga netralitas ini di semua daerah," tegasnya.
Untuk Ponorogo, Eva menilai bahwa polres dan kejari mampu menunjukkan sikap netralitas sebagai lembaga penegak hukum dengan baik.
Baca juga:
Serahkan Diri, Terpidana Kampanye Hitam Pilkada Ponorogo Ditahan di Rutan
"Jadi saya rasa tidak perlu menjadi sebuah ketegangan atau ketakutan pada polres dan seluruh jajarannya ketika ada kemungkinan evaluasi dari Komisi III itu terjadi," ungkapnya.
Menurutnya, bila polres maupun kejari melakukan tugasnya dengan benar, maka kedua penegak hukum tersebut tidak perlu takut.
"Saya rasa, saya yakin Polres Ponorogo juga Kejari Ponorogo menjaga netralitas dalam pilkada ini," papar Eva.
Baca juga:
Unggul Quick Count, Pendukung di Ngawi dan Ponorogo Cukur Gundul
Sementara Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Azis mengaku tidak takut bila ada evaluasi dari Komisi III. Sebab sejauh ini, dia dan seluruh jajarannya melaksanakan tugas sesuai fungsi Polri.
"Kami polres yang tergabung dengan Gakkumdu bekerja profesional dan netral," tegas Aziz.
URL : https://jatimnow.com/baca-31155-komisi-iii-minta-polres-dan-kejari-ponorogo-tak-takut-dievaluasi
