Pixel Codejatimnow.com

Pilkada Banyuwangi 2020

Ipuk-Sugirah Siapkan Program Berkantor di Desa

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Narendra Bakrie
Calon Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah
Calon Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah

jatimnow.com - Menjaring aspirasi dan mencari solusi masalah warga secara langsung, pasangan calon (paslon)  Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Sugirah menyiapkan program berkantor di desa-desa.

"Saya dan Bu Ipuk akan bergiliran ngantor di desa/kelurahan. Misalnya, saya hari Senin di desa A, Selasa di desa B, lalu Rabu Bu Ipuk di desa C, Kamis di desa D," kata Sugirah, Minggu (8/11/2020).

"Masing-masing dari kami, yaitu saya dan Bu Ipuk, berkantor di desa/kelurahan 2 kali dalam seminggu," imbuh Sugirah yang berlatar belakang petani tulen itu.

Menurut Sugirah, dengan ngantor di desa, selain bisa menyapa langsung masyarakat, juga sekaligus untuk mengetahui kondisi perkembangan pembangunan di tingkat desa, dan permasalahan yang ada.

"Dengan ngantor di desa, kami akan langsung mendengar masalah, mencari solusinya saat itu juga, hari itu juga. Misalnya ada anak yang terancam putus sekolah di desa tersebut, lansia sakit, dan sebagainya. Bisa langsung kami tahu dan cari solusinya saat itu juga," jelas Sugirah.

Sugirah menjelaskan, untuk teknis pelaksanaan ngantor di desa, nantinya akan ada pemberitahuan pada masyarakat.

"Jadi nanti ada pengumuman: Bu Ipuk akan ngantor di desa A hari Rabu tanggal sekian. Sugirah ngantor di desa B hari Senin tanggal sekian. Silakan masyarakat datang, menyampaikan masalah apapun," tambah Sugirah.

Baca juga:
KPU Banyuwangi Sebut Gugatan Paslon 1 Tidak Jelas dan Kabur

Cawabup Banyuwangi yang juga seorang petani itu menjelaskan, berkantor di desa juga sebagai bentuk sinergi bersama pemerintah desa, untuk saling membantu dalam mempercepat proses pembangunan maupun melakukan penyerapan aspirasi masyarakat.

"Pak Kades dan Bu Kades di Banyuwangi sudah hebat-hebat. Dengan ngantor di desa, kami sangat ingin mendukung tugas beliau-beliau," katanya.

Dalam 10 tahun terakhir ini, desa-desa di Banyuwangi telah berkembang. Di era kepemimpinan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan program unggulan Smart Kampung, banyak desa-desa melakukan inovasi, utamanya pelayanan publik.

Seperti di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, ada Sistem Manajemen Desa (SIMADE). Sebuah sistem administirasi kependudukan tersusun rapi, yang membuat waktu pelayanan masyarakat hanya dua menit. Cukup dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), pelayanan bisa dilakukan dengan cepat.

Baca juga:
Kuasa Hukum Ipuk-Sugirah Patahkan Tudingan Yusuf-Riza

Tidak hanya Desa Ketapang, di Desa Gemteng Wetan memiliki program Simas Mandiri atau Aplikasi Masyarakat Melayani Sendiri.

Kantor desa menyediakan sistem aplikasi sehingga warga tidak perlu antre di depan petugas pelayanan. Warga memilih layanan yang diinginkan. Tinggal memasukkan nomor NIK, layanan yang dipilih langsung jadi, cepat dan mudah.

Juga berbagai desa yang berinovasi dengan berbagai program di bidang kesehatan, pendidikan, pelayanan publik, dan lainnya.