Pixel Code jatimnow.com

Khofifah Apresiasi Polisi Ungkap Sindikat Kurir Sabu 21 Kg di Surabaya

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Farizal Tito

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi terhadap kinerja Satrenarkoba Polrestabes Surabaya yang berhasil menggagalkan peredaran 21 kilogram narkoba jenis sabu jelang pergantian tahun 2021.

Peredaran 21 kilogram sabu yang diduga kuat untuk malam pergantian malam tahun baru 2021 itu digagalkan Tim Satresnarkoba Polrestabes Surabaya yang dipimpin Kasatresnarkoba AKBP Memo Ardian dan Katimsus Iptu Yudhy Triananta Syaeful Mamma.

Baca juga: 

"Kami memberikan apresiasi kepada Kapolrestabes Surabaya yang sukses mengungkap 21 kilogram sabu yang diduga akan digunakan untuk tahun baruan," ungkap Khofifah, Jumat (18/12/2020).

Masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, Forkopimda Jatim yakni Pemprov Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan Kapolda Jatim, meminta agar pelaku usaha tempat hiburan, tidak membuat even yang mengundang kerumunan.

"Pemprov sepakat dengan Pangdam dan Kapolda, melarang perayaan pesta pergntian tahun yang mengundang kerumunan massa," ujarnya.

Dengan pengungkapan sebelum pergantian tahun baru, Khofifah mendukung penuh atas proses hukum terhadap para pelaku yang berhasil diamankan.

"Mendukung proses hukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku," tegasnya.

Selain itu, Khofifah meminta agar warga Jawa Timur dapat menjaga kesehatan diri, dengan tetap menerapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Ia mengajak untuk menjauhi dan tidak mengkonsumsi barang haram tersebut.

"Mohon saat Pandemi Covid-19, semua pihak dapat menjaga dan mengendalikan kesehatannya. Jangan diperburuk dengan mengkonsumsi sabu dan narkoba lainnya," tandasnya.

Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir mengungkapkan dari penggagalan tersebut Tim Satresnarkoba Polrestabes Surabaya memberikan tindakan tegas terukur atau tembak mati terhadap kurir FP (43) warga Bangkalan, Madura.

Baca juga:
Polda Jatim Bongkar Sindikat Narkoba Jaringan DPO Internasional Fredy Pratama

Saat itu FP sedang membawa sabu 10 kilogram (kg) dan melawan dengan senjata api rakitan saat akan disergap di Jalan Kebonsari Surabaya pada Kamis (17/12/2020) dini hari.

Sedangkan kurir lainnya yang ditangkap hidup-hidup yaitu AA (25), warga Cengkareng Jakarta Barat. Dia disergap di salah satu hotel di Jakarta Selatan saat membawa sabu, juga seberat 10 kilogram pada Minggu (13/12/200).

Tim Satresnarkoba Polrestabes Surabaya ini juga meringkus empat pelaku lain yang biasanya menerima narkoba dari FP dan AA. Keempat tersangka itu berinisial IH (27) asal Mojokerto, MY (22) asal Surabaya, RH (25) asal Surabaya dan RY (26), juga warga Surabaya. Keempatnya terlebih dahulu diamankan pada bulan April hingga November 2020.

Dari para tersangka itu disita 21,4 kilogram sabu; 5,7 gram ganja; sepucuk senjata api rakitan model revolver dengan kaliber peluru 22 serta dua buah koper.

"Ini wujud komitmen kami untuk terus menabuh genderang perang melawan jaringan narkoba. Hasil perkembangan ini dari data-data sindikat yang masih terus kita dalami dan kita profiling. Yang jelas ini jaringan lapas yang ada di Jatim. Dan dikendalikan oleh Narapidana yang ada di lapas di Jatim," tegasnya.

Baca juga:
Anggota Sindikat Narkoba Malaysia Diringkus di Bangkalan, Sita 1 Kg Sabu

Isir menambahkan, 21 kilogram sabu tersebut bakal diedarkan menjelang pergantian Tahun 2020-2021.

"Ini sabu yang akan disebar sebelum tahun baru sebelum 31 Desember bisa masuk ke Surabaya. Mungkin transit di Madura dan kemudian disebar ke masyarakat," ungkap lulusan terbaik Akpol 1996 itu.

Mantan Kapolrestabes Medan itu menyebut bahwa tersangka FP dan AA merupakan kurir andalan dalam peredaran narkoba dalam jaringan tersebut. Biasanya mereka membawa narkoba lewat Sumatera hingga menyebarkan di Pulau Jawa.

"Dua kurir ini bagian dari kurir terpenting di layer dua. Di bawah mereka pengecer tingkat lokal seperti bagian dari satu bangunan jejaring. Alur barang bukti yang dibawa ini lewat Sumatera masuk ke Surabaya dan Jakarta. Ada juga dari Kalimantan atau dari Madura baru ke sini," tandasnya.