Pixel Codejatimnow.com

Unusa Akan Gelar Konferensi Internasional Kesehatan

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito

jatimnow.com - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) akan menyelenggarakan konferensi bertaraf internasional.

Kegiatan yang akan digelar pada tanggal 21-22 Agustus 2021 itu bertemakan Surabaya International Health Conference (SIHC).

Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin, mengungkapkan pihaknya berusaha menemukan inovasi melalui penelitian untuk berkontribusi pada dunia kesehatan.

"Unusa fokus meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi di beberapa jurnal internasional bereputasi sangat baik," katanya, Senin (17/5/2021).

Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini adalah SIHC yang ketiga dan akan fokus pada penguatan dan teknologi kesehatan masyarakat di masa pandemi.

Baca juga:
UKM Metafora Unusida Raih 10 Besar Lomba Fotografi Tingkat Nasional di Surabaya

"Pada tanggal 10 Mei 2021, konferensi ini telah resmi dibuka dan sudah bisa menerima abstrak naskah hasil penelitian melalui website resmi: http://sihc.unusa.ac.id.," ujar dia.

Konferensi ini akan menghadirkan para akademisi sebagai pembicara yang berasal dari berbagai universitas terkemuka di dunia.

"Selain itu, SIHC 2021 telah bekerja sama dengan beberapa jurnal internasional yang sangat bereputasi seperti di bawah publisher besar seperti Springer, Wiley dan beberapa publisher terkemuka lainnya," ungkapnya.

Baca juga:
12 Mahasiswa Unusa Boyong Medali Kejuaraan Pencak Silat Majapahit Heroes Fighting Competition 2023

Menurutnya, konferensi ini dapat menjadi wadah untuk para akademisi di Indonesia dan Internasional untuk menyebarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan kesehatan dari berbagai perspektif seperti medis, teknologi, dan lingkungan.

“Kami mengundang para akademisi untuk memaparkan hasil penelitiannya. Artikel yang masuk ke SIHC 2021 akan diseleksi secara ketat sehingga layak untuk dipublikasikan di beberapa jurnal yang menjadi partner SIHC 2021. Ini juga akan membantu secara umum, peningkatan jumlah publikasi akademisi di Indonesia di jurnal yang sangat bereputasi yang juga menjadi concern pemerintah Indonesia belakangan ini," pungkasnya.