Pixel Code jatimnow.com

Film Urip Iku Urup Karya Andik Surya, Raih Piala Airlangga Hartarto

Editor : Arina Pramudita  
Ketua Golkar Jatim M Sarmuji dan Wakil Ketua Heri Sugihono mengumumkan Lomba Short Movie Competition di Studio Golkar Jatim TV.
Ketua Golkar Jatim M Sarmuji dan Wakil Ketua Heri Sugihono mengumumkan Lomba Short Movie Competition di Studio Golkar Jatim TV.

Surabaya - Lomba film pendek (Short Movie Competition) memperebutkan piala Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang di gelar DPD Golkar Jawa Timur, memasuki tahun kedua.

Kompetisi berhadiah uang tunai total Rp 50 juta itu, secara resmi diumumkan di Studio Golkar Jawa Timur TV dan disiarkan secara live, Rabu (17/11/2021) malam.

Film berjudul Urip Iku Urup karya Andik Surya Danirisko asal Desa Duri, Slahung, Ponorogo, dinobatkan sebagai juara l dan memperoleh piala Airlangga Hartarto serta uang Rp 15 juta.

Tahun ini, terdapat 101 pendaftar dengan 77 karya. Peserta berasal dari seluruh Indonesia, yang mayoritas berasal dari Jawa Timur.

Ketua DPD Golkar Jawa Timur M Sarmuji menilai, film Urip Iku Urup yang berdurasi 10 menit, sarat akan pesan moral. Seperti makna persatuan, kekompakan, hingga pesan kehidupan.

Film itu, mengangkat falsafah Jawa yang bisa dinikmati semua kalangan. Menurut Sarmuji, narasi film berlatar belakang falsafah Jawa, sudah jarang digunakan, khususnya oleh anak muda.

"Saya sudah menyaksikan video kiriman peserta. Hasil karya mereka memiliki kualitas baik. Pemenangnya dari sisi konsep, persiapan dan idenya sangat luar biasa. Terlebih kalau dilihat dari sisi waktu di mana panitia hanya memberi durasi sekitar sebulan saja,” kata M Sarmuji kepada wartawan, Kamis (18/11/2021).

Sebagai penyelenggara, Golkar merasa bangga akan kreativitas peserta dengan segala keterbatasan di kondisi PPKM saat ini.

Tujuan diselenggarakannya kompetisi ini, untuk memacu semangat generasi muda yang ingin menggeluti bidang seni, terutama dunia.

"Melalui film ini kita bisa mengetahui peradaban suatu bangsa dan mencerminkan realitas kehidupan saat ini," tegasnya.

Selain itu, kompetisi sekaligus untuk membangkitkan ekonomi kreatif. PerFilman, di banyak negara telah menjadi industri yang menjanjikan dan bisa menghasilkan devisa.

"Golkar sadar betul bahwa dunia televisi, dunia virtual dan digital adalah dunianya anak muda. Golkar akan terus menemani mereka," jelas Sarmuji yang juga anggota Komisi Xl DPR RI asal Dapil Jatim 6 ini.

Sementara itu, Waketum DPP Partai Golkar Nurul Arifin, yang juga bintang film kenamaan era 90-an menyatakan, Sarmuji selaku Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur telah memperlihatkan dukungan dan cita-citanya untuk partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Saya sudah menonton, terutama untuk peringkat lima besar. Semua sangat luar biasa, meski banyak keterbatasan terutama soal peralatannya dan anggaran. Namun mereka sudah menampilkan suatu karya dengan konten sangat bagus," ujarnya.

“Dari sudut filmnya, misalnya kostumnya, makeup-nya, crew-nya, director-nya sangat bagus. Saya apresiasi dan salut kepada para peserta terutama yang sudah memenangi lomba Piala Airlangga Hartarto tersebut,” imbuh Nurul Arifin.

Ketua Dewan Juri Muh Bahrudin menyatakan, dewan juri menempatkan para juara berdasarkan ide atau konsep, sinematik, acting, editing, suara, pencahayaan, dan kemampuan mengeksekusi ide dan unsur sinema.

Baca juga:
Sukses Besar, Golkar Klaim Menang 70 Persen di Pilkada Jatim

Berikut daftar Short Movie Competition:

Juara l, Urip Iku Urup, karya Andih Surya Danirisko, menerima piala Airlangga Hartarto dan uang Rp 15 juta.

Juara ll, Kesseh, karya Yusrizal Novwaril Huda, menerima uang Rp 10 juta.

Juara lll, Rindu Offline, karya Syaiful Warah, menerima Rp 7,5 juta.

Pemenang harapan

1. Pusaka Republik karya Junaidi, menerima uang Rp 4 juta.

2. Aish karya Ria Windi Sahara, menerima uang Rp 4 juta.

7 Pemenang Favorit

Baca juga:
Golkar Siapkan Langkah Pemenangan Subandi - Mimik di Pilbup Sidoarjo 2024

1. Selendang Widuri, karya Muhammad Sobirin (Alecta Film).

2. Cacak, karya Muhammad Wildan Syahru Ramadan.

3. Ora Berkah, karya Arsyada Fikri Mafada.

4. Martabat, karya Abdullah.

5. Diary Mimpi, karya Hendro Widiatmoko.

6. Photograph Of Live, karya Bayu Andriansyah.

7. Santri Preneur, karya Berlian Salsabila Kusuma.