Masuk Zona Merah, Warga Dua Desa di Lumajang Dievakuasi

Lumajang - Tim penanganan bencana mulai mengevakuasi warga Desa Sumberwuluh dan Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang. Warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, Senin (6/12/2021) sore. Sebagian warga, sebelumnya disebut bertahan karena tidak semua wilayah desa terdampak awan panas guguran (APG) yang menerjang desa pada Sabtu (3/12/2021) sore.

Warga dievakuasi ke Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, mengingat dua lokasi ini masuk wilayah zona putih.

Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM, Eko Budi Lelono di pos pantau Gunung Api Semeru menjelaskan, untuk daerah yang berada dalam kawasan 5 kilometer dari puncak kawah, harus segera meninggalkan tempat tinggal demi keselamatan.

"Ini salah satu langkah upaya mitigasi di wilayah Gunung Api Semeru, untuk menjadi pedoman masyarakat. Ini untuk daerah yang lebih dari 5 KM, untuk menghindari adanya kemungkinan awan panas dan lahar dingin," ujar Eko Budi.

Menurut Eko, setelah erupsi pada Sabtu sore, aktivitas APG kembali terpantau pada hari ini pada pukul 07.00 WIB, 08.00 WIB dan 08.55 WIB.

"Sampai hari ini masih ada lava guguran dengan jarak luncur 4 KM. Kami pantau selalu tapi sifatnya dinamis," jelasnya.

Terlebih, curah hujan yang tinggi sampai beberapa waktu ke depan memperkuat adanya potensi banjir lahar dingin. Dari hasil pemantauan, masih ada material erupsi di sekitar kawah Jonggring Saloko.

Sebelumnya, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar, memastikan semua aktivitas mitigasi yang berada di zona merah pasca erupsi Gunung Semeru, akan direlokasi ke zona putih.

Menurut Indah, Desa Sumberwuluh dan Desa Supiurang harus terbebas dari aktivitas karena masuk dalam zona merah.

"Sebaiknya mengungsi meski tidak kena lahar panas. Ini mutlak, karena petanya begitu," tegasnya.

Rumah warga dua desa zona merah dikosongkan.