Pixel Code jatimnow.com

Mas Dhito Siapkan Subsidi Rp100 M Bagi Masyarakat Terdampak Kenaikan BBM

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Yanuar Dedy
Mas Dhito saat rapat koordinasi tim pengendali inflasi daerah di Pemkab Kediri (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Mas Dhito saat rapat koordinasi tim pengendali inflasi daerah di Pemkab Kediri (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

Kediri - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menyiapkan subsidi Rp100 miliar untuk warga terdampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini untuk menguatkan daya beli masyarakat, sekaligus mencegah inflasi daerah.

Hal ini disampaikan langsung Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) saat rapat koordinasi tim pengendali inflasi daerah di Kantor Pemkab Kediri, Senin (5/9/2022).

Menurut Mas Dhito, Pemkab Kediri tengah menyiapkan langkah-langkah strategis terhadap dampak kenaikan BBM. Salah satunya akan memberikan subsidi kepada pekerja transportasi umum yang mengangkut bahan-bahan pokok.

"Kita akan mensubsidi kebutuhan BBM yang digunakan oleh transportasi umum yang mengangkut bahan-bahan pokok," terang Mas Dhito.

Menurut Mas Dhito, dana subsidi Rp17 miliar yang telah tersedia saat ini akan ditambah alokasi untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp73 miliar dengan sasaran 91.000 penerima manfaat.

"Kurang lebih pemkab mengalokasikan Rp100 miliar untuk penanggulangan inflasi daerah," tuturnya.

Selain bantuan untuk transportasi umum pengangkut kebutuhan pokok dan BLT tersebut, pihaknya juga mengambil langkah strategis lain seperti membuka lebar lapangan pekerjaan, termasuk melalui padat karya di lingkup desa.

Mas Dhito menargetkan, subsidi tersebut akan disalurkan mulai 15 September 2022.

"Target kita, saya minta setiap SKPD untuk menyusun program kegiatan. 15 September sudah mulai pencairan," terangnya.

Baca juga:
Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri

Mas Dhito juga meminta Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopusmik) untuk mengambil langkah konkrit guna mencegah terjadinya inflasi di daerahnya.

Dalam penyusunan program yang dimaksud, Mas Dhito mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk bekerja dengan hati dan cepat. Bahkan, pihaknya meminta agar jajarannya tidak mengenal hari libur untuk mencegah inflasi ini.

"Artinya, waktu kita hanya 10 hari kerja. Dan saya minta kepada seluruh SKPD untuk tidak mengenal hari libur," pintanya.

Orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut menambahkan, dana desa juga dapat digunakan untuk pengendalian inflasi. Sehingga, daya beli masyarakat desa tetap terjaga.

Dengan penggunaan dana desa untuk subsidi itu, Mas Dhito menegaskan jika ditemukan penyelewengan dalam penyaluran subsidi ini, pihaknya akan memberikan sanksi berat.

Baca juga:
Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ

"Saya imbau kepada seluruh kepala desa yang memberikan BLT, diimbau untuk tidak ada penyelewengan. Terutama kepada perangkat-perangkatnya. Kalau sampai ada penyelewengan, kami yang ada di pemerintah kabupaten tidak akan memberikan ruang maaf," tegasnya.

Tak hanya pihak desa, peringatan keras ini juga ditujukan kepada seluruh kepala SKPD dan stafnya.

"Jika nanti ada SKPD ataupun dari staf SKPD yang melakukan penyelewengan, maka akan kita berikan sanksi berat," pungkas Mas Dhito.

(ADV)