jatimnow.com - Di Kota Madiun ada bakso sebesar kepala manusia. Kedai Bakso Lava Doremi itu berada di Jalan Thamrin, Kelurahan Oro-oro ombo, Kecamatan Kartoharjo.
Selain tetelan daging dan bakso kecil di dalamnya, para pecinta pedas bisa menemukan puluhan cabai rawit yang berpadu dengan saos lavanya. Dan bagi penyuka keju, bisa memesan saosnya.
Karena berukuran besar, bakso lava disajikan di atas hot plate layaknya steak. Ketika bakso lava dibelah, terdapat beberapa bakso ukuran kecil. Dan semua isi bakso itu meluber layaknya guguran lava.
"Bisa request dipisah, tidak ada cabai juga bisa. Tetapi kalau mau yang jumbo, pesannya sehari sebelumnya," ujar pemilik kedai Bakso Lava Doremi, Viana Damayanti, Minggu (9/10/2022).
Damayanti mengatakan, untuk bakso jumbo daging sapi dibandrol dengan harga mulai Rp100 ribu per 1 kilogram. Bahkan dia pernah membuat bakso dengan berat 20 kilogram untuk acara 17 Agustus. Bakso itu dikerjakan mulai pukul 10.00 WIB hingga isya.
Sebelum membuka kedai bakso, Damayanti dan Kurnia Budi, suaminya membuka kedai mie di Kota Malang, saat keduanya masih menjadi mahasiswa, antara Tahun 2011 sampai 2014.
Baca juga:
5 Rekomendasi Tempat Nongkrong 24 Jam di Surabaya, Cocok buat Malam Mingguan
Setelah lulus kuliah, Damayanti memutuskan kembali ke kampung halaman. Dan Tahun 2016, dia mencoba membuka kedai mie di Kota Madiun tetapi belum beruntung.
Hingga akhirnya dia melebarkan sayap bisnisnya dengan berjualan bakso, dengan belajar dadi YouTube.
Dan saat mencoba membuat bakso lava, dia mengaku sempat gagal berkali-kali. Terkadang bentuknya kurang pasa, kadang pula baksonya belum matang hingga hancur.
Baca juga:
Santap Kuliner Jadul Bumi Panji Kediri Sembari Ngadem di Lereng Gunung Wilis
"Awal mencoba, puluhan juta terbuang seringkali. Marahan sama suami juga sering. Tetapi sekarang kami bisa menikmati hasilnya. Bisnis bakso lava ini lumayan menjanjikan," ungkap Damayanti.
Dia mengaku, Kedai Bakso Lava Doremi miliknya bisa menghabiskan 150 kilogram daging sapi dalam sepekan. Ibu satu anak itu juga mengaku, dalam satu bulan mendapat omzet Rp30 sampai Rp90 juta.
