Pixel Codejatimnow.com

Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Malang Raya Selama Sepekan, Juga Daerah ini

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Hujan angin di Kota Batu beberapa waktu lalu (Foto: Dok. Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Hujan angin di Kota Batu beberapa waktu lalu (Foto: Dok. Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang diprediksi bakal terjadi sepekan ini di Malang Raya. Untuk itu pengecekan alat Early Warning System (EWS) bakal ditingkatkan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno mengatakan, wilayahnya menjadi salah satu kawasan yang akan terdampak anomali cuaca tersebut.

Peringatan yang dikeluarkan BMKG tersebut tengah diantisipasi. Bencana yang paling diantisipasi adalah banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang.

"Kita antisipasi, khususnya sekarang kita minta siaga teman-teman di Kelurahan Tangguh. Di wilayah rawan-rawan bencana banjir dan tanah longsor. Misalnya yang selalu langganan di kawasan Bareng Gang 2," jelas Prayitno, Selasa (11/10/2022).

Di kawasan tersebut, EWS sudah disiagakan. Jika berbunyi dan mengirimkan sinyal adanya debet air yang naik, maka pihaknya siaga di lokasi.

Wilayah langganan banjir lainnya seperti Galunggung, Kelurahan Pandanwangi hingga kawasan Muharto yang kerap terjadi tanah ambrol, juga menjadi perhatian. Tim siaga bencana BPBD Kota Malang akan berkeliling ke kawasan-kawasan rawan banjir dan tanah longsor.

"Juga sekalian koordinasi dengan perangkat wilayah soal prediksi cuaca ekstrem. Jika ada warga di daerah rawan itu yang dekat sungai atau bantaran, kalau malam hujan segera pindah atau mengungsi dulu ke tempat aman," tambahnya.

Dia menjelaskan, tim relawan yang terkoneksi dengan BPBD Kota Malang, juga diminta siaga. Terlebih untuk memperhatikan pintu-pintu air yang ada di kawasan barat Kota Malang, seperti Pintu Air Sengkaling dan sekitarnya.

Baca juga:
KBS dan WBL Cerah, Cek Prakiraan Cuaca 16 Wisata di Jatim Minggu 14 April

Karena meski Kota Malang tidak dilanda hujan lebat, hujan di daerah lain, misalnya Kota Batu juga bisa memengaruhi limpahan air turun ke kawasan Kota Malang.

"Kita komunikasi dengan penjaga pintu air di sana. Kalau misal di sini tidak (hujan) deras, tapi di Batu hujan deras, maka patut diwaspadai," jelasnya.

Sementara Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, cuaca ekstrem tidak hanya mengancam Malang Raya, tapi juga di sebagian besar wilayah Jawa Timur.

"Dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem. Hasil analisis terkini menunjukkan adanya pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin ini dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan," papar Taufiq.

Baca juga:
Peringatan Dini BMKG di Jatim Minggu 14 April: Karesidenan Madiun Wajib Waspada

Juga adanya fenomena gelombang atmosfer Eguatorial Rossby, serta suhu muka laut di Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +1.0 sampai dengan +3.0 derajat celcius. Sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.

"Nah, tentu kondisi tersebut memengaruhi pembentukan awan cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting belung dan hujan es," jelas dia.

Beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi pada periode 10-16 Oktober 2022 yaitu Kota/Kabupaten Malang, Kota Batu, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto.

Selain itu Jombang, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang. Pamekasan dan Sumenep.