Pixel Code jatimnow.com

Eyelink Foundation: Satu Keluarga di Bawean Alami Katarak

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Operasi katarak. (Foto: Eyelink Foundation/jatimnow.com)
Operasi katarak. (Foto: Eyelink Foundation/jatimnow.com)

jatimnow.com - Minimnya akses kesehatan dan tidak tersedianya dokter mata di Bawean menjadikan masyarakat Bawean kurang peduli dengan kesehatan mata.

Berdasarkan hasil pemeriksaan atau skrining awal yang telah dilakukan Eyelink Foundation pada 24-26 November 2022 ditemukan 296 orang menderita katarak, 90 orang menderita pterigium dan 135 penderita kelainan fefraksi. Bahkan, terdapat satu keluarga yang mengalami katarak. Ratusan orang ini mendapatkan operasi sejak 6-11 Februari, kemarin.

Menurut penuturan tim dokter mata Eyelink Foundation, dr. Fitri Romadhiana mengatakan, dari satu keluarga penderita katarak itu ditemukan dua anak-anak juga menderita katarak, karena faktor keturunan.

"Umurnya masih 13 tahun sehingga dia menjadi pasien termuda pada baksos kali ini. Untuk adiknya yang berumur lima tahun tidak bisa kami tangani karena memerlukan prosedur bius total yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit," ujar dr Fitri, Selasa (14/2/2023).

Diketahui, salah satu penyebab katarak adalah faktor genetik keluarga. Sehingga untuk memutus rantai ini diperlukan upaya pengobatan dan deteksi dini. Sayangnya lokasi Bawean yang sulit dijangkau menyebabkan akses kesehatan setempat minim.

"Sebenarnya istri juga mengalami gangguan penglihatan katarak namun takut untuk operasi, Alhamdulillah akhirnya mau dioperasi setelah kami melakukan operasi katarak ini,” ungkap Bakar (43) orang tua dari anak penderita katarak tersebut.

Baca juga:
3.840 Warga Banyuwangi Operasi Katarak Gratis

Sementara Founder Eyelink Foundation dr Uyik Unari, Sp.M(K) menceritakan pascaoperasi tajam, pengelihatan atau visus dari warga Bawean sangat bagus.

Mereka yang sebelumnya tidak bisa melihat sekarang bisa beraktivitas sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

"Masyarakat Bawean menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap hadirnya program ini bahkan puas dengan pelayanan dari tim Eyelink Foundation," ujar dr Uyik.

Baca juga:
Kisah Lansia Penjual Roti Keliling Dorong Gerobak dari Wates hingga Kota Kediri

Di tempat sama, Sekretaris Kecamatan Tambak, Bawean, Sipadi menyampaikan terima kasih yang atas hadirnya program baksos kesehatan mata di wilayahnya.

Ia berharap, program ini dapat dirasakan seluruh warga Tambak, khususnya yang menderita gangguan penglihatan. Apresiasi ini juga didukung oleh Kepala Puskesmas Sangkapura, dr. Diki Syaiful Umami.

"Semoga program ini dapat terus berlanjut mengingat sulitnya akses masyarakat Bawean untuk dapat berobat ke daratan Gresik,” katanya.