Pixel Codejatimnow.com

Lukis Tunas Kelapa Warnai Aksi Seni Rupa Lingkungan Hidup di Gresik

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Sahlul Fahmi
Siswa Sanggar Daun saat melukis tunas kelapa dalam aksi seni rupa lingkungan hidup (Foto-foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)
Siswa Sanggar Daun saat melukis tunas kelapa dalam aksi seni rupa lingkungan hidup (Foto-foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sanggar Daun membuat gebrakan dalam merayakan Bulan Menggambar 2023 dengan menggelar aksi seni rupa lingkungan hidup atau yang juga disebut Art Environment dengan menggambar di tunas kelapa.

Aksi tersebut ditampilkan para siswa Sanggar Daun yang rata-rata berusia belia di Galeri Lantai 2 Icon Mall Gresik, Minggu (14/5/2023) malam. Selain memajang tunas kelapa yang telah dilukis, juga digelar live painting tunas kelapa oleh 7 siswa Sanggar Daun.

Kurator sekaligus pendiri Sanggar Daun, Arik S Wartono menjelaskan 7 seniman yang tampil dalam live painting adalah 3 pasang saudara kandung.

Ketiga pasangan saudara kandung itu adalah Dhafira Khairuna Arifin dan Dafiya Az Zahra Arifin, kemudian Aphrodita Raisha Putri Riandra dan Mahadi Rafael Putra Riandra, serta Isabell Nufail Roses dan Marchel Roses. Dan satu lagi siswa yang karyanya tampil sebagai cover pameran yakni Damara Azka Yudith.

"Hasil karya lukisan tunas kelapa ini akan dipamerkan lagi pada Sabtu 27 Mei 2023 di Kedai Kosim, Tulungagung. Kemudian Ahad pagi 28 Mei 2023 akan ditanam di bukit dan pantai kawasan Pantai Nglarap dan Pantai Sine Tulungagung," kata Arik S Wartono.

Arik melanjutkan proyek seni ini digelar berkat kerja sama antara Sanggar Daun dengan komunitas seni Padhang Njingglang Tulungagung. Selain karya-karya lukis dari siswa Sanggar Daun di Gresik, Sidoarjo dan Surabaha juga ada karya-karya lukis anak-anak dari kota lain seperti Yogyakarta, Jakarta dan Depok.

"Jumlah karya lukis di tunas kelapa ini ada sekitar 40 an," ucap Arik.

Baca juga:
Aliya Murdoko Gelar Pameran Tunggal Kedua, Terinspirasi Cerita Panji

Arik menjabarkan bahwa tujuan aksi adalah untuk menghidupkan kembali lokalitas menggambar masyarakat Indonesia dengan cara yang kreatif.

"Dalam masyarakat Jawa telah berkembang tradisi menggambar pada sebuah media organik, kemudian hasil gambar ditanam misalnya pada saat kelahiran bayi yakni prosesi menanam ari-ari bayi," jelasnya.

Menurut Arik, menggambar tunas kelapa ini juga untuk mengembangkan imajinasi kreatif para siswa Sanggar Daun yang masih tergolong belia dengan menggunakan media apa saja dengan teknik yang beragam.

Baca juga:
Pelukis Surabaya Ariel Ramadhan Gelar Pameran Tunggal Kelima Bertajuk Metamorfosis

Penciptaan karya seni rupa ini adalah dengan artefak yang hidup. Karena karya seni berupa tunas kelapa ini ditanam di kawasan ruang publik.

"Tunas kelapa nantinya akan terus tumbuh menjadi pohon kelapa, dan akan terus hidup dan berbuah. Dan anak-anak ini kelak akan menjadi saksi atas karya seni lingkungan hidup yang ditanam bersama masyarakat setempat," bebernya.

Sebagai informasi tambahan, dalam Bulan Menggambar tahun ini, Sanggar Daun juga menggelar 3 pameran tunggal siswanya yaitu Shafi R dengan judul Surabaya Lan Wayangku, Anas Sangaji dengan judul ASA: Art for Hope dan Prisha Pamungkas dengan judul Pertamaku.