Pixel Codejatimnow.com

Cek Kesehatan Hewan Kurban di Surabaya Bisa Pakai Ear Tag Barcode

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
ilustrasi. Pemeriksaan hewan kurban. (Foto: DKPP for jatimnow.com)
ilustrasi. Pemeriksaan hewan kurban. (Foto: DKPP for jatimnow.com)

jatimnow.com - Hewan kurban yang telah memenuhi standar kesehatan di Surabaya telah dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) atau penanda berupa ear tag barcode.

Melalui ear tag, calon pembeli bisa mengetahui identitas kepemilikan hingga dosis vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang sudah diberikan kepada hewan tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Antiek Sugiharti menyampaikan, selain melalui SKKH dari dokter, hewan kurban seperti sapi yang telah memenuhi standar kesehatan bisa dicek lewat ear tag barcode.

"Kalau sapi sudah divaksin (PMK), ada ear tag barcode. Jadi masyarakat kalau membeli bisa melihat selain SKKH dari dokter hewan, ada penanda di telinga sapi yang itu ada barcodenya," kata Antiek Sugiharti, dalam siaran resminya, Minggu (25/6/2023).

Menurut Antiek, ear tag barcode juga menjadi penanda jika sapi sudah disuntik vaksin PMK. Apakah sapi tersebut sudah disuntik vaksin dosis 1, 2 atau booster PMK.

"Itu juga menjadi salah satu syarat lalu lintas ternak sudah mengikuti vaksin," ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Peternakan DKPP Surabaya, drh Sunarno Aristono menyatakan, pemeriksaan hewan kurban di Kota Pahlawan telah dilakukan mulai tanggal 19 hingga 27 Juni 2023.

Baca juga:
Pesan Gubernur Khofifah pada Seluruh Pengelola Rumah Potong Hewan di Jatim

"Jadi kita periksa SKKH dari daerah asal, kemudian lokasi penjualan apakah sudah perizinan dengan kecamatan setempat. Kalau kita (DKPP Surabaya) tentang hewannya," kata Aristono.

Aristono menyebut, pemeriksaan yang dilakukan DKPP Surabaya ini meliputi mata, mulut, perut hingga kulit hewan kurban. Termasuk skrotum apakah cacat atau tidak dan sudah memenuhi syarat kurban atau belum.

"Kemudian dilihat dari mulut ada luka dan melepuh atau tidak, hidungnya tidak boleh ada lebam, matanya harus bersinar, kaki dan tubuh semua tidak boleh ada luka maupun benjolan karena khawatirnya ada penyakit LSD (Lumpy Skin Disease). Kotoran juga harus normal, tidak diare dan nafsu makan baik," paparnya.

Ia menjelaskan, pemeriksaan lapak-lapak hewan kurban di Surabaya telah mencapai 30 persen atau sekitar 2.000. Ia memastikan, pemeriksaan ini akan terus dilakukan hingga H-1 Hari Raya Iduladha atau tanggal 27 Juni 2023.

Baca juga:
Pedagang Sapi Kurban di Kediri Tawarkan Garansi, Buruan Beli

"Sudah sekitar 30 persen, hampir 2000 ribuan, sampai H-1 kita lakukan pengecekannya, karena tanggal 28 Juni sudah ada yang melakukan pemotongan," ujarnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang akan membeli hewan kurban agar mengetahui ciri-ciri hewan sehat. Seperti di antaranya, nafsu makan baik, mata bersinar, skrotum dua lengkap serta tidak berliur berlebihan.

"Kemudian bisa berdiri tegak, kotoran harus padat, kaki dan tubuh tidak ada luka-luka dan benjolan," pungkasnya.