Pixel Codejatimnow.com

Menteri Susi Ajak Mahasiswa Kembangkan Potensi Kelautan Indonesia

Editor : Arif Ardianto  
Menteri Susi saat memberi kuliah umum di Universitas Siliwangi
Menteri Susi saat memberi kuliah umum di Universitas Siliwangi

jatimnow.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak mahasiswa memahami tentang kemaritiman saat memberi kuliah umum di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya pada Kamis (23/8/2018). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan potensi kelautan Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Menteri Susi menjelaskan mengenai kondisi laut Indonesia, yang luasnya lebih mendominasi dibandingkan dengan daratan. Sekitar 70 persen wilayah Indonesia merupakan lautan.

Susi menilai, adanya pihak-pihak yang tidak memahami potensi tersebut, sehingga potensi laut tidak dioptimalkan, dan berujung pada masuknya kapal-kapal asing yang datang mencuri ikan di perairan Indonesia.

"Ini yang mungkin saya harus kasih tahu kepada mahasiswa di sini. Proses kewarganegaraan, deregistrasi, itu harus betul-betul benar dan harus sesuai dengan hukum UNCLOS dan juga IOM. Kalau tidak, ya tidak sah perubahan kewarganegaraannya, jelas Susi.  

Lebih lanjut, Susi menceritakan,  saat itu, mata pencaharian masyarakat sebagai nelayan berkurang drastis dikarenakan stok ikan yang menurun. Terdeteksi banyak kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.

"Ternyata di laut kita lebih dari 10 ribu  kapal asing beroperasi. Mereka seperti sebuah kesatuan Negara di tengah laut. Jadi di tengah laut tuh seperti kota atau negara terapung," paparnya.

"Bagaimana nelayan mau dapat ikan? Kalau kapal-kapal yang ada di lautan itu besar-besar, dan panjang jaringnya berkilo-kilo meter," tambah Menteri Susi.

Langkah untuk memberantas pencurian ikan pun ditempuh, seiring dibentuknya Satuan Tugas 115 (Satgas Pemberantasan Illegal Fishing) oleh Presiden Joko Widodo. Sebagai komandan dalam satgas tersebut, Menteri Susi berhasil menenggelamkan 488 kapal pencuri ikan.

"Sekarang ikan sudah banyak lagi setelah ditertibkan kapal pencuri ikan asing, dan diharapkan bisa mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat, terutama para nelayan kecil," ujar Menteri Susi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Susi mengingatkan kepada peserta kuliah umum yang hadir, untuk terus menjaga kelestarian laut.

Selain itu, Menteri Susi juga mengingatkan agar masyarakat selalu mengkonsumsi ikan guna mendorong kecerdasan dan intelegensi masyarakat. Sehingga masyarakat Indonesia, dapat bersaing di era globalisasi saat ini.

"Makan ikan ini juga sangat penting. Untuk apa? Untuk sumber protein, omega 3, dan IQ," jelasnya.

Selain konsumsi ikan, kebutuhan akan pelatihan (training), dinilai juga sangat penting bagi mahasiswa agar siap menghadapi persaingan global, terutama di ajang MEA.

"Kita harus mempersiapkan adik-adik kita ini. jangan sampai mereka tidak punya pekerjaan. Kenapa begitu? Digitalisasi dan teknologi mengurangi banyak pekerjaan konvensional, yang dilakukan oleh tenaga kerja manusia," jelas Menteri Susi.

"Kita harus bisa menerima perubahan seperti itu. Sudah lumrah dipakai, di banyak bidang pekerjaan. Mungkin Pak Rektor dan Pak Dosen harus duduk bersama. Saya yakin MenRistekdikti akan memberi independensi untuk melakukan perubahan-perubahan ini," tambahnya.

Menteri Susi pun menyarankan agar dibukanya Fakultas Maritim di Universitas Siliwangi, dengan jurusan Ilmu Kelautan, maupun Ilmu Perikanan.

"Semua univeristas berlomba mengadakan fakultas kemaritiman. Ide perikanan maupun kelautan. Ini tentunya juga saya tunggu di Universitas Siliwangi," tutupnya.   

Pembantu Rektor III Universitas Siliwangi, Dr Ade Komarudin mengatakan, usulan dari Menteri Susi agar Universitas Siliwangi membuka Fakultas Kemaritiman cukup rasional. Hal ini akan masuk dalam rencananya ke depan dalam pengembangan di Universitas Siliwangi.

"Kalau pun tidak membuka fakultas baru, bisa jadi kita masukkan di mata kuliah konsentrasi," pungkasnya.

Penulis/Editor: Arif Ardianto

Baca juga:
Menteri Sakti Tantang SCI Jadikan Indonesia Produsen Udang Terbesar Dunia