jatimnow.com - Selain menjaga kualitas produknya, produsen pupuk modern PT Jadi Mas juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat sekitar pabrik di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Sekretaris PT Jadi Mas, Daniel Pangela memastikan hampir 100 persen karyawan mereka adalah warga sekitar. Mereka tersebar di semua lini perusahaan yang memproduksi Pupuk NPK, Pupuk Organik dan Tunggal tersebut. Mulai dari produksi hingga administrasi perkantoran.
“90 persen karyawan kami warga sekitar sini,” kata Daniel Pangela.
Selama ini hubungan perusahaan dan masyarakat sekitar menurut Daniel terjalin cukup baik. Mereka juga rutin menyalurkan CSR sebagai tanggung jawab perusahaan.
Selain itu Daniel menjelaskan, pihaknya juga sigap memastikan tak ada dampak buruk ke masyarakat atas aktivitas produksi di perusahaannya yang memiliki kapasitas besar hingga 10.000 ton per bulannya.
Pabrik, menurut Daniel, dibuat tertutup dengan batas yang tinggi. Dia juga menggunakan alat canggih untuk memastikan tak ada limbah dan polusi yang mengganggu masyarakat. Meski pabrik beroperasi hingga 24 jam tanpa libur.
Baca juga:
6 Ribu Petani Geruduk Gebyar Diskon Pupuk di Lamongan
PT Jadi Mas melakukan sistem komputerisasi dalam setiap proses produksi pupuknya.
“Selama ini hubungan kami dengan masyarakat sangat baik. Sebisa mungkin kami memastikan tidak ada dampak yang buruk atas aktivitas perusahaan kami,” tegas Daniel.
Daniel pun menegaskan akan terus menjaga komitmen ini agar hubungan perusahaan dan masyarakat sekitar tetap baik kondusif.
Baca juga:
Petani Bojonegoro Dapat Pupuk Murah, Full Senyum dong..
“Selama ini tidak pernah ada gejolak yang terjadi, semuanya kondusif dan semoga hubungan kami dan masyarakat tetap baik,” tandas Daniel.
Untuk diketahui, PT. Jadi Mas merupakan produsen pupuk modern yang memasok produksinya ke seluruh Nusantara.
Sejak 2010 hingga kini PT. Jadi Mas telah memproduksi berjuta-juta ton Pupuk NPK, Pupuk Organik, dan Pupuk Tunggal dengan merk dagang Jadimas yang didistribusikan ke seluruh daerah Nusantara. Terutama untuk kebutuhan kebun-kebun kelapa sawit di Sumatera, Kalimantan, hingga Papua. (ADV)
