Pixel Codejatimnow.com

Ini Akar Persoalan Penyebab Banjir di Kota Malang

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Gerhana
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat usai apel pagi di Balai Kota Malang pada Senin (27/11/2023). (Foto: Gerhana/jatimnow.com)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat usai apel pagi di Balai Kota Malang pada Senin (27/11/2023). (Foto: Gerhana/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemkot Malang tengah mencari akar penyebab terjadinya banjir dan genangan air yang sempat terjadi di 29 titik berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.

Banjir dan genangan air terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi melanda Kota Malang pada Sabtu (25/11/2023).

Usai kejadian tersebut, esok harinya, Minggu (26/11/2023), Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Forkopimda meninjau ke beberapa lokasi pascabanjir dan genangan air. Diantaranya, di Perumahan Sigura Residence, saluran air di Kelurahan Gading Kasri hingga saluran air di Jalan Galunggung.

Wahyu mengatakan, peristiwa bencana tersebut di luar perkiraan pihaknya.

"Kemarin juga ada beberapa sarpras (sarana prasarana) yang tidak kuat dan akhirnya jebol, kemarin juga sudah saya lihat, beberapa rumah memang terkena dari limpahan air tersebut," kata Wahyu usai apel pagi pada Senin (27/11/2023).

Dia menjelaskan, bahwa penyebab banjir dan genangan air karena adanya saluran air yang tidak lancar, atau tersumbat. Sehingga, air meninggi dari konstruksi dan menyebabkan adanya tanggul atau pembatas sungai yang jebol.

"Begitu juga di titik lainnya, juga akan kita cek dengan Forkopimda untuk melihat saluran irigasinya. Mulai dari Gadingkasri, Karangbesuki, itu. Jadi ada beberapa saluran yang memang mengalami penyempitan," katanya.

Selain itu, Wahyu juga sempat melihat adanya sampah seperti kasur, lemari dan lainnya yang berada di aliran sungai. Dia tetap berharap, kesadaran masyarakat dapat meningkat untuk menjaga lingkungan.

"Karena kita kalau sudah berupaya, kan harus ada perhatian juga dari masyarakat. Karena kalau saluran air tertutup, itu kan meluber," katanya.

Sebenarnya, pihaknya sudah mempersiapkan dengan mitigasi bencana untuk meminimalis kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Kesiapan yang dimaksud yakni dari relawan dan petugas dalam menghadapi bencana.

Baca juga:
Tim SAR Susur Sungai Kedak, Cari Lansia yang Hilang Akibat Banjir Kota Kediri

"Untuk antisipasi, kita sudah dari jauh-jauh hari sebelumnya. Baik dari kesiapan relawannya, personel, aparat, OPD, dan lain-lainnya, itu kita sudah. Termasuk juga terkait dengan apel kebencanaan," katanya.

Soal drainase, Pemkot Malang perlahan melakukan pembangunan.

"Drainase juga sudah selesai tahap pertama, seperti di Sawojajar itu. Rata-rata kemarin dengan intensitas hujan seperti itu, Sawojajar saya rasa kemarin beberapa titik sudah tidak banjir," katanya.

"Tapi di lain-lain titik seperti Soekarno Hatta, Galunggung, itu memang belum ada. Sudah ada master plan-nya, tapi ada tahapan yang harus kita realisasikan sesuai dengan APBD kita. Kita juga akan meminta bantuan pusat dan provinsi untuk mewujudkan master plan drainase kita," tambahnya.

Sebagai informasi, terjadinya banjir pada Sabtu (25/11/2023), hampir merata di 5 kecamatan di Kota Malang. Di Kecamatan Blimbing, banjir terjadi di Jalan Sulfat dan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo.

Baca juga:
Curhat Warga Ngampel Kota Kediri yang Rumahnya Masih Terendam Banjir 1 Meter

Kemudian di Kecamatan Lowokwaru, banjir terjadi di Jalan Raya Sudimoro, Jalan Raya Tlogomas, Jalan Sansivera, Jalan Bunga Cokelat, Jalan Semanggi Barat, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Bendungan Sutami dan Jalan Simpang Gajayana.

Lalu di Kecamatan Klojen, banjir telah menggenangi Jalan Semeru, Jalan Veteran, Jalan Bondowoso, Jalan Trunojoyo, Jalan Bandung, Jalan Mayjend Pandjaitan, Jalan Bareng Raya dan Jalan Galunggung. Bahkan banjir juga terjadi di area basement dan lantai 1 Malang Townsquare (Matos).

Selanjutnya, di Kecamatan Sukun, banjir juga menggenangi Jalan Raya Candi II, Jalan Raya Candi III, Jalan Simpang Mega Mendung, Jalan Bandulan hingga Perumahan Sigura Gura Residence Jalan Bendungan Palasari.

Terakhir, di Kecamatan Kedungkandang, banjir juga terjadi di Jalan Danau Ranau, Jalan Danau Toba, Jalan Danau Maninjau Raya, Jalan Kolonel Sugiono dan Jalan Danau Kerinci.