Pixel Codejatimnow.com

Saat Program Ketahanan Pangan Desa Diperkuat dengan Kolaborasi Pentahelic

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
FGD Ketahananan Pangan yang digelar di PWI Jember. (Foto: Yuris for jatimnow.com)
FGD Ketahananan Pangan yang digelar di PWI Jember. (Foto: Yuris for jatimnow.com)

jatimnow.com - Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) menyatakan tengah mendorong penguatan program ketahanan pangan. Khususnya yang menggunakan instrumen dana desa alias ketahanan pangan desa agar semakin terencana dan terkoordinasi antar stakeholder khususnya menggunakan skema pentahelics.

Langkah Wantanas ini dilakukan menyusul kebijakan pemerintah dengan mematok 20% dana desa untuk program ketahanan pangan di 75.265 desa.

"Pemerintah melalui Kemendes-PDTT sudah tiga tahun ini (2022-2024) telah mengalokasikan dana desa sebagai bagian program ketahanan pangan dengan mematok pagu 20% setiap desa. Pagu Dana Desa tahun 2024 sebesar Rp71 triliun, 20 % dari total tersebut berarti Rp14 triliun di 75.000 desa," kata Sekjen Wantanas Laksamana Madya Dadi Hartanto, dalam siaran resminya diterima jatimnow.com, Senin (29/4/2024).

Beberapa waktu ini, Wantanas telah melakukan sejumlah koordinasi dan kajian dalam rangka memberikan telaah kepada Presiden Republik Indonesia guna melakukan penguatan implementasi program ketahanan pangan desa.

"Sejumlah rapat koordinasi melibatkan Badan Pangan Nasional, sejumlah asosiasi perangkat desa dan beberapa akademisi guna memperkuat implementasi program dd ketahanan pangan. Kegiatan ini juga berkoordinasi dengan pihak Kementerian Desa sehingga kedepan program ketahanan pangan desa bisa menggunakan skema pelibatan lima sektor (Pentahelics)," kata alumnus SMA 1 Jember tersebut.

Baca juga:
Bawa Misi Keberlanjutan SIG, SBI Sukses Percepat Pembangunan Desa

Keterlibatan multi-stakeholder khususnya pentahelics, kata Dadi, akan semakin membuat kesuksesan capaian target ketahanan pangan nasional melalui desa-desa di Indonesia secara terencana sistemik, terstruktur dan masif.

Pihak pentahelics yang dimaksud adalah pemerintah, perguruan tinggi, sektor usaha (swasta dan BUMN), dunia pers, dan pemerintah desa serta warga desa.

Jika kelima pihak ini terkoordinasi secara baik, maka Wantanas memiliki keyakinan penuh bahwa program ketahanan pangan desa akan mampu mengatasi pengentasan kemiskinan ekstrim menuju kedaulatan dan kemandirian pangan.

Baca juga:
Kemendes Gandeng Bank Jatim Kerjasama Pengentasan Kemiskinan

Lumbung-lumbung pangan desa akan tumbuh subur di desa-desa seluruh Indonesia, kata Dadi, mantan Jenderal Akademi TNI itu.

Langkah-langkah yang dilakukan Dadi Hartanto selaku Sekjen Wantanas ini pun diapresiasi oleh PWI Jawa Timur pada forum FGD yang didukung PWI Jember yang dimoderatori oleh Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim bersama wartawan di Jatim yang hadir.